Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
Afeksi Sang Rasi Phoenix
0
Suka
1,806
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku adalah gadis kelas 2 SMA yang bisa dikatakan sedang kasmaran, ada seseorang yang berhasil membuat duniaku berantakan. Sebenarnya orang itu ada di kelas sebelah, herannya kami tak pernah bertemu saat masih kelas 1 dulu. Eh atau aku saja yang kudet ya, entahlah yang jelas si virus merah jambu ini sedang gencar menginvasi dunia kelabuku.

Selama beberapa bulan terakhir jendela di samping kananku telah menjelma jadi markas pribadi, kenapa? Sebab dari sinilah aku biasa melihatnya. Iya dia, Elio Pradipta. Sungguh kata indah tak lagi bisa mendefinisikan lelaki itu, ia terlalu gemerlap untukku yang pudar. Percis seperti arti dari namanya, Matahari. Orang tuanya sungguh pandai menamai si tampan, matahariku yang menawan.

Eh tunggu, aku tidak bisa menyatakan Elio sebagai milikku, apa-apaan aku ini. Sesaat kemudian lantas memukul pelan kepala yang telah ngawur mengutarakan kalimat tersebut, benar-benar deh bagaimana bisa orang yang bahkan tak pernah tahu keberadaanku dikatakan sebagai hak milik.

Entah aku harus menyesal atau bersyukur karena dipertemukan dengan Elio, tapi sepertinya mari pilih bersyukur saja, toh tak banyak orang sememikat dia yang bisa menarik perhatianku begini. Setelahnya aku kembali asik untuk memperhatikan Elio yang sedang serius membaca sebuah buku.

“Hei anak muda, berhenti melihat ke sana. Kau membuat bekalmu cemburu.” Sahut seseorang yang berhasil membuatku menapaki bumi lagi, aku langsung mengalihkan pandangan pada orang yang duduk di depan.

“Zar kayaknya aku beneran suka deh sama Elio, duh bagaimana dong. Sainganku bisa dikatakan satu sekolahan.” Kataku pada Zara, alih-alih menanggapi perkataan dirinya tadi, aku malah mengatakan hal lain.

“Huh, Ankaa pernyataan sukamu pada si Elio itu sudah kau nyatakan lebih dari ratusan kali. Dengar kawan, seperti yang kau tahu jika sainganmu hampir semua gadis di sekolah kita. Kau lihat jika setiap hari ada saja yang memberinya hadiah atau bahkan mengajaknya berkencan, lalu lihat apa yang sudah kau lakukan? Duduk diam di kelas sambil melihat sang pujaan melalui jendela, wow sungguh hebat Ankaa Gavensha.” Sarkas gadis tembam itu padaku, aku kemudian berdecak. Tak bisa menyangkal sebab apa yang dikatakannya memang tepat sasaran.

Sesaat sebelum aku sempat memulai sesi perdebatan, Z...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
Afeksi Sang Rasi Phoenix
Fianaaa
Cerpen
Bronze
Submerge
Faisal Susandi
Cerpen
Bronze
Memecat Bos
Ravistara
Cerpen
Kisah Aksara
Alda Kusmono
Cerpen
Opini Abnormal
Nazila
Cerpen
Arwah Kunang-Kunang
Rafael Yanuar
Cerpen
Genggaman Makanan
Talita Shafa Arifin
Cerpen
Bronze
Sengkolo
Nisa Dewi Kartika
Cerpen
Bronze
AKU PULANG, MAK
Citra Rahayu Bening
Cerpen
Bronze
Pekerja Kontrak
Karlia Za
Cerpen
Mutasi
Nadya Wijanarko
Cerpen
Bronze
Best Independent Models in Delhi
Juicy Glamour
Cerpen
Bronze
Berhitung
hyu
Cerpen
Hari Kepulangan
Rinona
Cerpen
Bronze
Muka Datar
Fajar Muharram
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Afeksi Sang Rasi Phoenix
Fianaaa
Cerpen
Bronze
ARKAIS
Fianaaa
Novel
SEGARA
Fianaaa
Cerpen
Maaf, aku terlambat tahu.
Fianaaa
Flash
Mengeja Gerimis
Fianaaa