Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Pintu kafe berderit pelan saat Rian masuk. Udara yang lembap dari hujan yang baru reda menyambutnya. Ruangan itu dipenuhi dengan aroma kopi yang pekat, bercampur dengan sedikit harum pastry yang baru dipanggang. Pelanggan yang duduk di meja-meja sekitar asyik dengan obrolan mereka masing-masing, menyelam dalam dunia mereka yang tenang. Namun, ada dua sosok yang tidak bisa dibilang sedang tenang. Mereka duduk berhadapan di sebuah meja kecil, dengan secangkir kopi yang telah hampir habis, dan mata yang bersinar dengan energi yang tak terhentikan.
"Jadi, siap untuk dihancurkan?" tanya Dira, mengangkat satu alisnya dengan penuh tantangan.
Rian tersenyum, matanya menyempit, memperlihatkan kegembiraannya. "Hancurkan? Tidak mungkin. Aku sudah m...