Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Ada Apa Dengan Diriku
0
Suka
3,174
Dibaca

Bab 1 – Pindah dan Berteman

Debu mengepul saat Laras menyeret kopernya yang ringkih ke dalam rumah kos barunya. Aroma apak dan cat yang mengelupas menyambutnya, namun Laras mencoba tersenyum. Ini adalah awal yang baru. Kota yang asing, udara yang terasa sedikit lebih segar—semuanya adalah kanvas kosong untuk hidup yang selama ini ia dambakan: hidup yang tenang, tanpa bayang-bayang kesepian yang menggerogoti. Di kota lamanya, setiap sudut terasa seperti cermin yang memantulkan kekosongan. Kenangan akan hari-hari sekolah yang dilalui sendirian, jam istirahat yang dihabiskan di perpustakaan, dan malam-malam panjang dengan hanya buku sebagai teman, masih melekat erat. Di sini, di perpustakaan kota yang menawarinya pekerjaan, ia berharap bisa menemukan potongan-potongan dirinya yang hilang, atau setidaknya, potongan-potongan yang bisa ia terima.

Perpustakaan kota itu adalah bangunan tua dengan langit-langit tinggi dan lorong-lorong buku yang berliku, memancarkan aroma kertas tua dan kayu lapuk. Bagi Laras, ini adalah surga kecil. Hari-hari pertamanya di sana terasa canggung. Laras adalah sosok pendiam, seringkali membiarkan rambut hitamnya yang lurus menutupi sebagian wajahnya saat ia sibuk menata buku atau melayani pengunjung dengan suara nyaris berbisik. Ia takut salah, takut menonjol, takut menarik perhatian yang tidak ia inginkan. Ia selalu merasa lebih aman di balik bayang-bayang, menyerap dunia tanpa harus menjadi bagian darinya.

Hingga muncullah Rani. Rani adalah kebalikannya. Rambutnya selalu diikat kuda tinggi, tawa renyahnya sering memecah kesunyian lorong buku, dan matanya yang besar selalu berbinar antusias. Rani, yang lebih dulu bekerja di sana, langsung menarik Laras ke dalam orbitnya. Ia punya energi yang menular, bak sinar matahari yang menembus celah awan kelabu di hati Laras.

"Laras, sudah makan?" tanyanya suatu siang, saat jam istirahat. Laras hanya menggeleng. "Ayo ikut! Ada warung pecel lele enak di pojok sana. Sambalnya nampol!"

Laras mengangguk ragu, namun hatinya menghangat. Ia merasa sedikit terintimidasi oleh keceriaan Rani, namun juga tertarik. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama, ia merasa ditarik keluar dari cangkangnya. Mereka sering makan siang bersama, duduk di bangku kayu yang sudah usang di warung pinggir jalan, berbagi cerita ringan tentang buku, pengunjung perpustakaan yang aneh, dan mimpi-mimpi sederhana. Rani bercerita tentang keinginannya membuka kedai kopi kecil dengan konsep perpustakaan mini, mimpinya begitu hidup, begitu nyata. Laras, dengan ragu, berbagi tentang ketakutannya akan keramaian, tentang bagaimana ia selalu merasa asing di antara banyak orang, namun Rani mendengarkan dengan penuh perhatian, tanpa menghakimi, hanya menawarkan senyum pengertian. Laras merasa bahagia, seolah-olah ia telah menemukan sau...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp9.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Kutukan Polaroid
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ada Apa Dengan Diriku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
BAYANGAN DI WAKTU MAGRIB
Lestari Zulkarnain
Flash
Udah Belum?
irishanna
Cerpen
Bronze
Pulung Gantung & Penghuni Gaib Toilet Sekolah
Sri Wintala Achmad
Skrip Film
KUTUKAN
Bramanditya
Cerpen
Bronze
Agus: Kutukan di Balik Gelap
Nyaa ko
Cerpen
Bronze
Misteri Warung Bu Tuti: Antara Hantu dan Bakso Beranak
Mochammad Ikhsan Maulana
Flash
satan's care
Raja Alam Semesta
Flash
Bronze
Jurit Malam
Deeta Pratiwi
Cerpen
Bronze
Kejadian Mistis Pada Pohon Dekat Masjid
Ron Nee Soo
Cerpen
Arina, Sang Pembalas
Ian Hendrawan
Cerpen
Bronze
ZERO O'CLOCK
Nurul Adiyanti
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Balik Kaca
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Putih
Christian Shonda Benyamin
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kutukan Polaroid
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ada Apa Dengan Diriku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sisi Lain
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Balik Kaca
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Putih
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Nada Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aroma Kopi Di Bangunan Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pelaku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Insomnia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panti Jompo Harum Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Sudut Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mawar Kematian
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Delusi Atau Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jurnal Kosong
Christian Shonda Benyamin