Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
“Aku suka Dahlia dengan segala mimik mukanya ketika bercerita.”
Pujian nyaring Tanjung Ijo Gede kesebelas kalinya yang mustahil didengar Dahlia.
“Menyerahlah Tanjung! Dahlia manusia tuli.”
Sulit betul menghentikan Tanjung, namun Kutilang Paruh Bengkok belum bosan berusaha.
“Semua manusia itu tuli, bukan hanya Dahlia. Tidak masuk akal bila manusia mampu mendengar pohon sepertiku ataupun burung sepertimu berbicara.”
Kutilang berdehem lega karena rupanya pemahaman itu masih menancap di akar Tanjung. Tanjung memandang lurus kembali. Cerita Dahlia belum tamat. Tengah masuk ke bagian paling seru.
Raksasa mulai bergerak. Melangkah sedikit demi sedikit menuju ke rumah Timun Mas. Dum, dum, dum, dum.
Dahlia berjalan mengangkang, menginjak rumput dengan kaki telanjang. Kedua lengkung lengannya mengepak lebar. Ia tampakkan ekspresi muka paling berbahaya. Dahlia ingin anak perempuannya, Melati meyakini bahwa dirinya adalah raksasa lapar nan mengerikan. Melati menelan ludah, tubuhnya sekaku manekin. Batin Me...