Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Sejarah
Bronze
A DILEMMA: Between Thought And Duty
1
Suka
426
Dibaca

Berlin, Musim Dingin 1811.

Salju tipis menempel pada jendela kecil bangunan batu kelabu yang dulunya bekas barak militer. Kini, bangunan itu dikenal sebagai Büro für Klassische Revision (Biro Revisi Klasik), sebuah kantor kecil dengan puluhan ruang, dihuni oleh masing masing pekerja di bawah Ministerium der Geistlichen, Unterrichts- und Medizinalangelegenheiten (Kementerian Urusan Rohani, Pendidikan, dan Kesehatan) Kerajaan Prusia.

Jauh di ujung lorong yang jarang dilewati, terlihat sebuah ruangan sempit dengan cahaya remang, berada di paling pojok dari barisan ruang-ruang sempit lainnya. Di balik ruangan dingin, yang hanya tercium bau tinta dan kertas tua itu, duduk seorang pria dengan postur membungkuk, sedang menelusuri kalimat demi kalimat naskah Yunani kuno dengan pena bulu yang nyaris habis ujungnya. Dia Emmerich Verholt, seorang pria muda berusia 27 tahun, berasal dari keluarga menengah intelektual, menempuh pendidikan di Collegium Fridericianum di Königsberg (Sekolah humaniora klasik dengan fokus Yunani dan Latin). Verholt menghuni ruangan tersebut, sebagai pekerja di bawah Königliche Kommission für Bildung und Moralische Zucht (Komisi Kerajaan untuk Pendidikan dan Penertiban Moral).

Sudah hampir dua musim dingin berlalu sejak Verholt pertama kali duduk di meja itu, menelusuri setiap baris filsafat Yunani kuno, menyalin, menyusun ulang, dan menyesuaikan materi pelajaran agar selaras dengan pedoman kurikulum baru yang sedang disusun oleh Kementerian.

Masa masa krisis ini bermula beberapa tahun lalu, saat Militer Prusia dikalahkan secara telak oleh Pasukan Prancis di bawah Napoleon Bonaparte dalam Pertempuran Jena-Auerstedt pada 1806. Kekalahan itu tidak hanya menyebabkan Prusia kehilangan wilayah dan tanah, tetapi juga martabat dan kepercayaan diri sebagai bangsa. Para pejabat tinggi Prusia menganggap kekalahan itu bukan semata militer Prancis lebih unggul, tetapi akibat kelemahan moral rakyat dan hilangnya semangat nasional yang sejati.

Dari puing-pui...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Sejarah
Cerpen
Bronze
A DILEMMA: Between Thought And Duty
Nathalie
Novel
Bronze
Sang Kiai
Imajinasiku
Skrip Film
Bintang Kemerdekaan
Natsume Risa
Cerpen
Uchiha, warisan api yang terlupakan
nantooo
Novel
Bronze
MEMORI 2,5 DEKADE
Rizqiyanabila
Flash
HORUS-God of Truce
Donquixote
Novel
Bronze
Anak Eks Tapol
Iwan Rokhim
Novel
Kembang Berdendang
Omius
Cerpen
Lentera Terakhir di Benteng Ujung Galuh
Penulis N
Cerpen
Bronze
Hal yang Tak Bisa Mereka Mengerti
Anisha Dayu
Flash
Kota Hastinapura
Nur Khafidhin
Flash
Footprints in the Sands of Time
Rizky Yahya
Novel
PENGARUNG WAKTU: 21 Tahun Mencari Abimanyu
Braindito
Cerpen
Pembisuan Sang Orator
Temu Sunyi
Novel
Bronze
Kala Wengi
Andita Rizkyna N
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
A DILEMMA: Between Thought And Duty
Nathalie