Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Harusnya lusa nanti, menjadi tahun ketiga hubungan kita berlangsung, tapi semua rencana yang sudah aku buat rusak sudah. Kue yang aku pesan jauh-jauh hari untuk memberimu kejutan, semalam sudah menjadi teman dekat rendang sisa masakan Mama di kulkas.
Semalam, tanpa angin tanpa hujan, secara sepihak dengan enaknya kamu memutuskan hubungan kita. Tanpa ada alasan yang jelas, kamu meminta putus. Lebih menyebalkannya lagi, kamu memutuskanku lewat pesan, tidak ada basi-basi, atau sekedar 'maaf' yang tertulis. Hanya satu kalimat "Aku mau putus," darimu dan kamu langsung memblokir nomorku, tanpa menunggu pesan balasan dariku.
Apakah tiga tahun hubungan kita hanya lelucon untukmu?
Apakah selama ini hanya aku saja yang mencintaimu?
Apakah semua ini tidak ada artinya untukmu?
Rasanya seperti tidak nyata, lelaki yang dulu sangat pemalu datang diantar temannya hanya untuk berkenalan dengan perempuan. Dengan teganya, meminta putus hanya lewat chat. Apakah sebegitu rendahnya diriku di matamu? Menyebalkannya lagi, rasanya hanya aku yang menderita, rasanya hanya aku yang tersakiti. Aku ingin meminta penjelasanmu, tapi semua akses sudah kamu blokir.
Sudah satu jam berlalu, dan aku masih bergulir dengan ponselku mencoba mencari cara untuk menguhubungimu, tapi hasilnya nihil. Kamu menutup semua akses, seakan memang sengaja membiarkan aku stress sendiri.
Bahkan Banar_sahabat kamu, dia juga tidak bisa dihubungi. Kalian bersengkongkol ternyata.
Dadaku terasa sesak, tangis sudah tidak bisa kutahan, setiap kenangan kami terputar semakin menambah sesak di dada.
***
Masih terekam dengan jelas, hari itu 100 hari setelah kita jadian kamu datang ke fakultasku hanya untuk memberikan setangkai bunga mawar putih, katanya perayaan 100 hari jadian kita, "Bunga mawar untuk pacarku yang paling cantik." Sial bahkan aku masih ingat bagaimana wajahmu saat memberikan mawar itu padaku, wajah bahagia.
Ketika kencan pertama kita, "Jadi kamu nggak bisa makan wortel? Oke akan aku ingat." Kamu langsung mengambil ponsel dan menulis dicatatan, apa yang aku suka dan tidak suk...