Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Film ini mengisahkan nasionalisme dan perjuangan seorang anak keturunan Tionghoa bernama Danu yang ingin menjadi pemain Timnas Futsal Indonesia, yang dibalut dalam lika liku persahabatan dengan dua teman dekatnya yaitu Galih dan Rudi.
Kisah berawal ketika beberapa orang pelajar SMA Tunas Jakarta yang sedang naik angkot menuju ke sekolah mereka dihadang oleh gerombolan pelajar dari SMA Batavia yang merasa dendam karena teman-temannya diusir dari angkot oleh Galih dan kawan-kawan. Galih dan kawan-kawan menjadi bulan-bulanan para pelajar SMA Batavia, bahkan Danu, sahabat Galih ditusuk pisau oleh pelajar SMA Batavia bernama Boby.
Sebagai sahabat, Galih ingin membalaskan dendam Danu dengan menyerang balik pelajar SMA Batavia, namun rencana tersebut ditolak oleh Rudi, sahabat Galih lainnya. Sebagai sahabat, Rudi tidak ingin Galih terluka seperti Danu. Alhasil, rencana penyerangan balik ke SMA Batavia bocor dan pihak kepolisian memblokir sekolah Galih saat jam pulang sekolah.
Galih menuduh Rudi telah membocorkan rencananya untuk menyerang balik pelajar SMA Batavia. Dari sinilah keretakan persahabatan antara Galih, Rudi dan Danu dimulai. Di sisi lain, akibat luka tusuknya, Danu terancam tidak bisa ikut seleksi tim inti futsal sekolahnya untuk berlaga di ajang kompetisi futsal dingkat pelajar se-DKI Jakarta. Dalam perjalananya kemudian, mimpi Danu untuk menjadi pemain timnas futsal Indonesia juga kandas karena ia tidak lolos seleksi pemain timnas futsal. Galih dan Rudi justru lolos seleksi pemain timnas futsal Indonesia, padahal keduanya punya mimpi besar menjadi pemain timnas sepakbola Indonesia.