Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Cinta pertama yang dialami dalam sebuah mimpi. Arwah Zelda yang selalu masuk dalam mimpi Brida hingga mereka menjalin hubungan asmara.
Premis
Kepolosan Brida yang belum pernah berhubungan asmara, dan mengenal cinta. Karena memang Brida tidak ingin mengenal bahkan berhubungan asmara. Namun pendirian Brida tersebut terpatahkan oleh hububgan asmara yang terjadi di alam mimpinya. Hingga Brida mengejar-ngejar kekasihnya, tidak ingin kehilangan. Hubungan asmara yang tidak nyata dan kasap mata ini, tentu sangat ditentang oleh orang-orang terdekatnya.
Pengenalan Tokoh
Nugroho, Ayah Brida membeli rumah tersebut yang konon pemilik rumah sebelumnya mati satu keluarga terbunuh oleh perampok. Setelah selesai merenovasi sedikit rumah tersebut, Nugroho beserta istri dan Brida menempatinya. Seminggu keluarga Brida di rumahnya, Brida mengalami kejadian yang sangat aneh. Malam saat Brida tidur, Brida mimpi. Dalam mimpinya, Brida bangun dari tidur dan terduduk di atas kasurnya. Brida merasa heran karena kamar di dalam mimpinya sama persis seperti kamar Brida. Namun di dalam mimpinya kamar tersebut kamar remaja laki-laki yang terlihat agak kusam. Munculah sosok laki-laki dewasa di depan Brida. Ia bernama Zelda. Sosok yang tampan berwajah indo itu tersenyum melihat Brida. Brida syok ketakutan lalu bangun dari tidurnya. Sadar. Malam hari berikutnya Brida kembali bermimpi yang sama persis dengan mimpi yang pertama. Brida kembali bertemu dengan Zelda. Kejadian ini Brida ceritakan pada kedua orangtuanya dan menceritakan pada sahabatnya, Velly di Sekolah. Karena saking takutnya untuk tidur, Brida pun mengajak Velly untuk menginap di rumahnya dan menemani tidur bersama. Malam ketiga Brida kembali bermimpi yang sama. Di dalm mimpinya, Brida memberanikan diri untuk bertemu dengan Zelda. Tak lama kemudian, mereka bertemu. Hari demi hari, Brida selalu bermimpi yang sama hingga akhirmya Brida tidak merasa takut. Keadaan berubah menjadi nyaman dan suka terhadap Zelda. Setelah seminggu bermimpi yang sama teeus, Brida menjalin asmara dengan Zelda. Brida jatuh cinta. Zelda pun menceritakan siapa Zelda sebenarnya. Zelda sudah meninggal karena dibunuh perampok. Namun Brida tidak menyadari bahwa dia hanyalah arwah yang masuk pada mimpinya. Karena Brida sudah menemukan dan merasakan indahmya jatuh cinta. Hal yang mengejutkan lagi, Brida rela mengkonsumsi obat tidur demi mewujudkan keinginannya bertemu dengan Zelda. Kedua orangtua dan guru-guru di sekolah, merasakan kejanggalan pada sikap dan perilaku Brida yang berubah 180 derajat. Sedangkan Velly sudah mengetahuinya. Karena Brida selalu menceritakan tentang hubungan asmaranya. Namun Velly sangat syok setelah mengetahui bahwa Brida mengkonsumsi obat tidur setiap hari. Velly pun menceritakan kejadian Brida pada kedua orangtua Brida. Seiring berjalannya waktu, kedua orangtua Brida mencegah kebiasaan buruk Brida tersebut. Namun apa yang dialami kedua orangtuanya adalah kaget dan tidak bisa berkata-kata lagi lantaran Brida membentak Ayah dan Ibunya. Setiap hari kedua orangtua Brida memikirkan jalan keluar untuk menyelamatkan anak tunggalnya. Kedua orangtuanya pun menghadirkan seorang Psikolog di rumahnya. Namun tidak berhasil. Seorang Psikolog tersebut tidak menyerah. Esoknya seorang Psikolog kembali datang ke rumah Brida. Usahanya kembali gagal. Ayah Brida menghubungi seorang Ustadz kenalannya. Esoknya Ustadz datang ke rumahnya lalu melihat kondisi Brida dan memeriksa kondisi rumah Brida. Lalu Ustadz tersebut masuk ke dalam mimpi Brida. Singkatnya Psikolog tersebut berhasil menyuruh Zelsa untuk memutuskan hubungannya bersama Brida dan memohon untuk tidak mengganggu Brida lagi. Zelda menuruti. Ustadz mengakhiri ritualnya setelah Brida terbangun. Brida diam hanya memandang Ustadz, Ayah dan Ibunya Brida serta Velly yang berdiri di dalam kamarnya. Suasana dalam kamar Brida hening. Ustadz yang mengetahui kondisinya, menyuruh semua keluar dari kamar Brida. Sesaat setelah kepergian Ustadz, Ayah dan Ibu Brida serta Velly hanya diam dan memandang pintu kamar Brida. Mereka berharap kondisi Brida normal kembali. Setelah beberapa jam tidak terjadi sesuatu lagi, mereka merasa lega. Namun berbeda kondisi di dalam kamar Brida Brida mencari-cari obat tidurnya. Namun Brida tidak menemukan. Brida nekat ingin membeli obat tidur ke apotek. Brida keluar kamar lewat jendela. Kedua orangtua Brida merasa yakin bahwa kondisi Brida normal. Brida kembali masuk ke kamarnya lewat jendela. Brida mengeluarkan obat tidur yang baeu ia beli, lalu meminumnya. Brida tertidur. Di dalam mimpi, Brida mencari-cari Zelda. Setelah mengelilingi semua ruangan rumah, Brida tidak menemukan Zelda. Brida memanggil-manggil Zelda namun tidak ada jawaban. Brida menjerit. Suara Brida terdengar dari luar kamar, tak lama Ayah dan Ibu Brida masuk ke dalam kamar Brida. Mereka kaget melihat Brida tidur sambil menangis. Ayahnya langsung membangunkan Brida. Ibu Brida melihat botol obat di atas nakas, langaung mengambil dan menyembunyikan di dalam kantong celana. Tak lama Brida bangun dan mencari obat tidurnya yang sudah tidak ada. Brida berteriak memarahi kedua orangtuanya karena obatnya Ia ambil. Brida berontak ingin keluar kamar, namun Ayahnya mencegah dengan memeluknya. Ibu Brida menangis. Merasa gagal, Brida menyuruh kedua orangtuanya keluar. Mereka pun menurutinya. Di luar kamar Ibunya menangis di dalam pelukan suaminya. Wajah Ayahnya teelihat sedih. Lalu sayup-sayup terdengar dari dalam kamar Brida menangis sembari memanggil Zelda. Beberapa menit kemudian Brida diam. Tak lama kemudian Brida tertawa seperti becanda dengan Zelda. Spontan Ayah dan Ibunya membuka pintu kamar Brida dengan hati-hati. Mereka menyaksikan Brida sedang menari sambil menyebut nama Zelda. Kemudian Brida berdiri seolah sedang memeluk Zelda. Ayah dan Ibunya sangat syok melihat Brida. Air mata Ayahnya pun terjatuh melihat komdisi anak kesayangannya. Ayahnya mengingat-ingat Brida yang lucu, ceria, nurut sama orangtua dan manja sama Ayahnya. Ayahnya sangat terpukul dan merasa bersalah, karena semenjak mereka menempati rumah barunya membuat Brida berubah drastis. Brida teelihat kacau dengan rambut yang sedikit acak-acakan. Brida jadi gila. Brida melihat kedua orangtuanya yang sedang berdiri berhadapan, sudah tidak mengenalnya. Brida menatap sesaat. Dengan sangat terpaksa, Ayahnya menghubungi Rumah Sakit Jiwa. Mobil Ambulans pun tiba di rumah Brida. Dua orang paramedis masuk ke dalam kamar untuk membawa Brida. Namun Brida menolak dengan berteriak. Tak segan-segan Brida menampar kedua paramedis itu. Sangat dramatis proses memnawa Brida. Seetelah Paramedis berhasil membawa Brida keluar kamar. Kedua orangtuanya ikut mengantar keluar. Beberapa hari kemudian, Velly sedang menemani Brida di taman Rumah Sakit Jiwa. Velly adalah sahabat setia Brida. Velly tetap senyum dan sabar meskipun Brida sudah tidak mengenalinya. Velly menangis melihat kondisi Brda. Tak lama kemudian Brida berjalan masuk ke kamarnya, ditemani dengan Velly. Terlihat dari jendela kaca kamar rawat Brida, Brida dibantu Velly bersama satu orang perawat. Brida bersiap tidur dengan posisi badan memunggungi kaca jendela. Serelah Velly dan perawat meninggalkan Brida, tampak sosok Zelda sedang menatap Brida dari luar. " I love you Brida..." Ucap Zelda lirih. Bersamaan kepergian Zelda, Brida membalikkan badannya ke arah jendela. Perlahan Brida membuka kedua matanya. Brida menatap jendela sambil berucap lirih, " i love you Zelda..."