Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Narti, anak paling kecil dari 4 saudara, sesak hendak menikah. Sedang pihak keluarga tidak setuju, karena ada hal yang tabu bagi adat. Dan Marni sebagai kakak tertua selalu mengulur waktu untuk menjelaskan alasan dan solusinya. Sebab emosi narti yang hendak menikah itu, begitu semakin tak waras mengejar kehendaknya. Laki laki yang menjadi pilihannya, dilaur lebih tua, adalah seorang yang juga sempat menyatakan cinta kepada kakaknya Marni. Pernikahan itu dilarang keluarga, karena rumah dengan Wardono itu satu arah mata angin Selatan ke Utara. Kalau mereka menikah bisa-bisa terjadi petaka. Ini adat yang sudah turun temurun. Itu namanya pantangan Sunduk Wuwung. Jika tetap keras hati akan mendapat sangsi. Bisa dikucilkan, digunjing. Dan ada juga sangsi mistiknya. Jika dilanggar bisa berakibat fatal, bisa retak rumah tangga, ndak sejahtera, bahkan tertimpa kemalangan dalam keluarga besar. Akhirnya Narti keras hati, dan kabur dari rumah. Dan memilih lari kawin dengan laki-laki pilihannya
Premis
Menentang Adat
Pengenalan Tokoh
Narti, anak paling kecil dari 4 saudara, sesak hendak menikah. Sedang pihak keluarga tidak setuju, karena ada hal yang tabu bagi adat. Dan Marni sebagai kakak tertua selalu mengulur waktu untuk menjelaskan alasan dan solusinya. Sebab emosi narti yang hendak menikah itu, begitu semakin tak waras mengejar kehendaknya. Laki laki yang menjadi pilihannya, dilaur lebih tua, adalah seorang yang juga sempat menyatakan cinta kepada kakaknya Marni. Pernikahan itu dilarang keluarga, karena rumah dengan Wardono itu satu arah mata angin Selatan ke Utara. Kalau mereka menikah bisa-bisa terjadi petaka. Ini adat yang sudah turun temurun. Itu namanya pantangan Sunduk Wuwung. Jika tetap keras hati akan mendapat sangsi. Bisa dikucilkan, digunjing. Dan ada juga sangsi mistiknya. Jika dilanggar bisa berakibat fatal, bisa retak rumah tangga, ndak sejahtera, bahkan tertimpa kemalangan dalam keluarga besar. Akhirnya Narti keras hati, dan kabur dari rumah. Dan memilih lari kawin dengan laki-laki pilihannya