Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Memiliki rumah adalah cita-cita setiap pasangan. Tak terkecuali Putri dan Reza. Sejak pacaran, mereka selalu berhemat dan menabung sehingga setelah menikah mereka sudah memiliki uang untuk uang muka KPR. Namun ketika akad KPR hendak ditandatangani, Bapak Putri terserang stroke dan lumpuh. Putri dan Reza harus membiayai pengobatan dan perawatan Bapak Putri. Bukan itu saja, mereka juga harus menanggung kebutuhan ekonomi keluarga. Putri dan Reza mencari pekerjaan dan penghasilan tambahan agar bisa kembali menabung dari awal. Tiba-tiba Putri harus masuk rumah sakit karena kehamilannya bermasalah dan untuk pengobatannya membutuhkan biaya yang sangat besar.
Premis
Perjuangan seorang generasi "roti lapis" yang begitu ingin memiliki rumah.
Pengenalan Tokoh
Putri yang merasa dirinya biasa karena memiliki nama biasa dan dilahirkan dari keluarga biasa dengan pekerjaan biasa serta gaji biasa, merasa sangat luar biasa ketika akhirnya, bersama suaminya Reza, berhasil mengumpulkan uang untuk uang muka KPR. Rumah yang hendak dibeli sudah dipilih, pengajuan KPR ke bank pun sudah disetujui, tapi ketika akad kredit hendak ditandatangani, tiba-tiba Bapak Putri masuk rumah sakit karena terserang stroke.
Melalui sebuah operasi, Bapak Putri bisa diselamatkan, tapi sekarang kondisinya lumpuh. Jangankan bergerak, bicara pun tidak bisa. Setiap hari Bapak Putri hanya bisa duduk di kursi roda dan tergantung pada orang lain jika ingin melakukan aktivitas. Putri terpaksa membatalkan KPR karena membutuhkan uang untuk membayar biaya pengobatan bapak dan perawatannya. Bukan itu saja, mulai saat itu juga, Putri harus menanggung kebutuhan ekonomi keluarga karena bapak sudah tidak bisa lagi bekerja dan menghasilkan uang.
Meskipun kondisi keuangan sedang minus, tapi cita-cita Putri untuk membeli rumah melalui KPR tetap ada. Putri lalu berusaha untuk mencari pekerjaan dan penghasilan tambahan dengan berjualan barang, bahkan ia juga mengambil lembur hampir setiap hari. Hal ini berakibat buruk pada kesehatannya sehingga pada saat sedang lembur, Putri jatuh pingsan. Ternyata penyebab Putri pingsan bukan hanya karena kelelahan, tapi juga karena Putri hamil. Putri merasa belum siap untuk punya anak, apalagi karena ternyata kehamilannya bermasalah dan membutuhkan pengobatan yang cukup mahal.