Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Phycological horror romantic story. With double twist and twist about why the tittle 'Sebuah Romansa Putih'
Premis
-
Pengenalan Tokoh
Double plot twist. Smoothest unpredictable reasonable plot twist. With full tear ending.
Orang dukuh Pamijahan mengenalnya sebagai si Putih, beberapa mengenalnya sebagai kunti. Gadis hantu yang kerap terlihat di pemakaman, sungai desa dan rumah Bibik penjaga makam. Putih adalah gadis hantu yang masih mencintai Gama (seorang penulis dukuh Pamijahan), Putih dalam tanda kutip 'tinggal' di rumah Bibik penjaga pemakaman setelah keluarganya memutuskan menjual rumah sepeninggal si Putih. Putih masih mencintai dan mengharap cinta Gama yang kerap dilarang dan dicegah oleh Bibik. Tapi Putih tetap keras bahkan sampai nekat ke rumah Gama. Ibu Ros pemilik rumah terbaru rumah Putih mempunyai anak bernama Nala sedang dekat dengan Gama. Sejak itu Gama seperti manusia tanpa beban masa lalu. Bibik sendiri mempunyai firasat tidak enak tentang kedekatan Nala dan Gama yang sepertinya tidak disetujui ibu Ros, tetapi Nala selalu dibela oleh Dewi, kakak Nala. Di satu sisi, setiap Putih menyelinap ke rumah lamanya, Putih kerap diserang oleh sesama hantu. Sepertinya tidak menyukai kehadiran Putih. Nala dan Gama makin dekat, ibu Ros semakin tidak suka. Hingga suatu hari Nala dikunci di kamarnya oleh Ibu Ros. Hari itu Bibik diminta tolong pembantu rumah ibu Ros untuk membuka pintu dengan kunci yang dititipi Dewi. Tapi hari itu ibu Ros pulang dari rumah makan miliknya siang hari dan memergoki Bibik berusaha menolong Nala. Bibik malah menantang Ibu Ros dan mengatakan bahwa ayah Nala yang telah bercerai dari Ibu Ros dan tinggal di lain daerah akan menjemput Nala. Pertengkaran itu menjadi malapetaka bagi Bibik, ketika Bibik membawa tas penuh baju Nala, direbut oleh Ibu Ros. Bibik yang berusaha mempertahankan tas, terjatuh di tangga ketika tali pegangan tas rusak. Ibu Ros menemui Nala yang bersembunyi di rumah Bibik yang sedang menjahit topi Gama. Ibu Ros berusaha merayu Nala tetapi Nala tidak mau pulang. Hingga Ibu Ros menarik paksa Nala dari tempat tidur. Malang nasib Nala. Disaat Nala berusaha mempertahankan diri dari tarikan Ibu Ros. Pegangan Ibu Ros terlepas dari tangan Nala dan hanya berhasil menarik gelang pemberian Gama di tangannya. Kepala terbentur di sudut tempat tidur. Nala tidak tertolong, meninggal di hari itu. Cerita kembali flashback ke awal kedekatan Nala dan Gama lagi. Nala adalah memori ketika Putih masih hidup hingga menjelang ajalnya yang selalu terulang terus. Kenangan yang selalu dicegah oleh Bibik. Bibik yang mempunyai firasat tidak enak tentang kedekatan Nala dan Gama adalah Bibik yang masih hidup. Sedang Bibik yang dapat berkomunikasi dengan Putih adalah Bibik yang sudah meninggal. Bibik yang masih hidup adalah bagian dari memori Putih. Dan hantu yang selama ini menyerang Putih dalam tanda kutip selalu 'bertema sama dengan memori' ketika Si Putih masih hidup.