Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Habibie coba kamu lihat! Tidak ada lagi yang hidup di sekitar kita ini, Semua telah meninggal karena hujan meteor." Tampak Aisyah yang terduduk di puing-puing sisa rumahku. Ayah, ibu, adik dan saudaraku bahkan seisi kota ini meninggal dan porak-poranda. Hanya ada aku, Alif, Aisyah dan Hamdan anak pak haji Ahmad yang masih hidup. Ya Allah ujian apakah ini? apakah hanya terjadi di negeri kami? Tak banyak yang dapat kami lakukan untuk keluarga kami, hanya pasrah kepada Allah saja, korban bergelimpangan, kami tidak dapat mengurusnya lagi dengan layak. Aku, Alif Aisyah dan Hamdan memutuskan untuk meninggalkan kota kami. Mungkin di depan sana, di bagian kota atau daerah lain masih terdapat kehidupan. Dan kami mendapatkan pertolongan. Aisyah anak pembantu yang sering aku hinakan, beliau yang menjadi penyemangat kami, bahkan kekasih hatiku. Dia bukan yang pertama di hatiku, tapi aku menjadi yang pertama dan terakhir di hatinya.
#Cerita di Ambil dari Novel Pertama dan Terakhir karya Silvi Budiyanti#