Seorang reporter hiburan, bernama Asa menjalani hubungan dengan seorang gitaris band SUNDAE, Sandy, pria yang melakukan gaslighting, manipulatif, membuat Asa lelah secara hati dan pikiran. Tapi Asa juga tidak bisa lepas karena rasanya seperti kecanduan. Hubungan semakin rumit ketika Asa mulai menyadari ada yang salah dengan hubungannya tapi berusaha tetap bertahan dalam hubungan toxic manipulatif dan mengabaikan red flag yang ada hanya karena hubungan sudah terlalu jauh dan telah lama terjalin.

Asa, seorang jurnalis hiburan menjalani hubungan dengan seorang gitaris band SUNDAE bernama Sandy. Sandy adalah tipe pria yang melakukan gaslighting, manipulatif terhadap kekasihnya, Asa. Tapi Asa juga tidak bisa lepas karena rasanya seperti kecanduan.

Hubungan semakin rumit ketika Asa yang mulai menyadari ada yang salah dengan hubungannya tapi berusaha tetap bertahan dalam hubungan toxic manipulatif dan mengabaikan red flag yang ada hanya karena hubungan sudah terlalu jauh dan telah lama terjalin, dihadapkan pada ketidaksetujuan ibu dari Sandy atas hubungan mereka.

Seorang reporter hiburan, bernama Asa menjalani hubungan asmara diam-diam dengan seorang gitaris terkenal bernama Sandy. Awalnya semua terasa indah dan menyenangkan bagi keduanya, yang jelas Asa merasa bahagia,. Euforia antara cinta, seks, hobi, membuat Asa menutup mata pada beberapa red flag yang sebenarnya sudah terlihat.

Asa hanya menikmati indahnya hubungan percintaan yang memberi sensasi seolah menaiki roller coaster tanpa menyadari love bombing, perilaku pasif agresif, manipulatif yang ditunjukkan Sandy selama empat tahun pacaran adalah red flag dari toxic relationship. Asa justru jatuh semakin dalam pada sebuah hubungan yang nantinya membuat hati juga kewarasannya dipertaruhkan.

Tanpa Asa sadari, sikap kekasihnya yang terkadang hangat dan terkadang dingin sebenarnya red flag dari seorang pelaku gaslighting dan manipulatif. Asa hanya merasa perjalanan cintanya terkadang melelahkan secara mental tapi dia juga bahagia.

Di usianya yang sudah menginjak 30 tahun, Asa memang tak fokus mencari pasangan, sampai akhirnya dia bertemu dengan Sandy.

Asa tidak bisa lepas karena rasa cinta dan perlakuan Sandy membuatnya seperti kecanduan narkoba. Terkadang diperlakukan seperti Putri, tapi terkadang seperti seorang pembantu.

Dihujani perhatian dan kasih sayang, bagi Asa yang memiliki keluarga dengan ibu yang menjadi korban KDRT, membuat Asa merasa tergantung pada Sandy.

Sehingga dia menjadikan Sandy sebagai dunianya, segalanya. Ketika kesadaran Asa muncul dan memprotes sikap Sandy, setiap kali juga Sandy membalikkan keadaan dan membuat Asa berpikir ‘apakah aku yang salah? Apakah aku berlebihan?"

Setiap kali melakukan kesalahan, Sandy juga seolah tahu bagaimana cara meluluhkan hati Asa kembali.

Jalinan asmara mereka semakin rumit saat Asa mulai menyadari ada yang salah dengan hubungannya yang telah terjalin selama empat tahun, mengabaikan red flag yang ada, Asa berusaha tetap bertahan, menormalkan di dalam otaknya bahwa hubungan yang sedang dia jalani dengan Sandy adalah hubungan seperti umumnya pasangan kekasih. Dihujani kasih sayang, perhatian, kepuasan seksual menjadi hal yang buat Asa mempertahankan Sandy, bahkan tanpa disadari, Asa semakin takut membayangkan hidup tanpa Sandy.