Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Gue menceritakan kisah kehidupan sehari hari gue bersama orang orang tersayang. Tapi semuanya gak terlihat se-sempurna itu. Singkatnya, gue punya 3 orang kakak. 1 laki laki (anak paling besar) dan dua kaka perempuan. Kaka perempuan gue yang satu ini berbeda. Dia anak kedua. Bisa dibilang, dia ini punya kehidupan yang berbeda dengan gue dan orang2 yang lain. Tanpa waktu yang memang gak bisa ditebak, kapanpun bisa terjadi, dia akan selalu kejang. Mungkin kejang yang gue maksud disini kaya, dia tuh bisa setiap saat kumat. Yapss right, itu yang gue maksud. Itu adalah kata kunci, kata kunci dibalik gue menceritakan ini semua. Dan arah cerita ini memang gue dedikasiin khusus untuk orang2 yang memiliki kebetergantungan hdp. Kaka perempuan gue ini bernama sendi. Umurnya udah 22 thn, tapi muka nya masih kaya anak2 abg banget. Tubuhnya mungil. Dia pun cantik. Terlihat seperti orang2 yang lain tanpa ada cacat fisik sedikitpun. Bahkan kalau gue ajak jalan dan keluar rumah untuk holiday, mungkin orang gak akan tau tentang kalau dia itu cacat. Knp gue bilang cacat ? Anyway, kaka gue ini gak bisa berbicara. Dia cuman bisa manggil papa mama, atau adiknya dan manggil abang gue sebagai ujaran "kaka". - Kalau mau makan, ya dia cuman bisa kasih isyarat tertentu yang memang udah jadi kegiatan sehari2 disaat dia mau melakukan apapun hal. Tapi, walaupun dengan kekurangan yang dimiliki sm kaka gue itu, menurut gue itu semua gak menandakan kalau dia berbeda dari yang lain. Gue bangga, dengan apapun yang gue punya. Dilain hal, ada sisi negatif yang memang dirasain oleh anggota keluarga gue karena kaka gue sih sendi ini. Dulu, waktu gue sd, gue sering banget di ejek punya kaka yang cacat. Setiap pulang sekolah gue selalu nangis dan bilang akan hal itu ke mama. Mama selalu kasih penjelasan yg bikin gue sadar kalau itu semua gak peru untuk jadi hal yang malu. Bahkan dampak ejekan itu dirasain langsung sm nyokap gue. Dia sering jadi perbincangan dari temen2nya karena punya anak yang kekurangan. Tapi untungnya, nyokap gue itu orang yang hebat. Dia gak pernah down dalam mendengar cibiran orang2 diluar sana. - Knp sih gue nulis ini ? Pengen ini dijadikan cerita ? Jujur gue pengen semua orang selalu bersyukur. Bersyukur dalam apapun hal. Kita gak bisa nolak takdir. Kita gak bisa marah dengan situasi. Dan kita gak bisa menjelekkan nasib kehidupan kita sendiri. Gue yakin kok, manusia itu selalu ada kekurangannya. Gue yakin, gk ada satu pun manusia yang diciptakan hanya untuk jadi bahan ejekan. .