INT. RUANG RAWAT – SORE
Gita terbangun, mengedipkan mata beberapa kali, menatap ke sekeliling. Aroma khas obat-obatan seketika tercium. Gita melihat seorang wanita paruh baya kini duduk di samping ranjangnya.
GITA
Kok, aku bisa ada di sini, bu?
WENDA
Kamu pingsan. Kata dokter kamu dehidrasi, terus ada benjolan di kepala kamu. Kamu kenapa bisa sampai begini, Gita? Ibu khawatir loh.
Gita tertegun, tangannya terulur memegangi dahi yang di balut dengan plester.
GITA
Mungkin kecapean aja, bu, habis olahraga tadi di sekolah. Terus jidat aku ... Nggak sengaja kena lemparan bola.
WENDA
Lain kali hati-hati, ya. Kamu juga sih, nggak sarapan dulu pagi tadi.
GITA
Iya bu, maaf. Oh ya bu, yang bawa aku ke rumah sakit siapa?
WENDA
Ibu. Tadi ibu nggak sengaja lewat, terus ibu liat kamu, jadi ibu samperin. Pas mobil yang mau tabrak kamu berhenti, kamu tiba-tiba pingsan. Beruntung pemilik mobil nggak marah-marah dan berbaik hati mau antar ibu ke rumah sakit.
GITA
Cuma ada pemilik mobil aja, bu?
WENDA
Iya, memangnya ada siapa lagi? Udah yuk, sekarang kita pulang. Kamu tunggu di luar ya, ibu mau tebus obat dulu.
Usai Wenda pergi keluar, Gita bergeming. Bingung memikirkan semua yang terjadi.
GITA
Kalau aku cuma mimpi, kenapa terasa nyata?