Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Pandemi COVID 19 sangat menggoncang kehidupan keluarga Irwan. Irwan sebagai kepala keluarga dipecat dari pekerjaannya karena ia lebih mempertahankan prinsip hidupnya dengan menentang sikap atasannya yang korup. Istri Irwan, Anita, meninggal karena virus Corona. Anak pertama Irwan, Beni, mengalami PHK karena perusahaannya mengalami dampak dari pandemi. Akibatnya pernikahan Beni dan Vita yang sudah direncanakan jauh-jauh hari terancam bubar. Hal ini juga berimbas kepada anak kedua Irwan, Dina, ia pun terancam tidak dapat melanjutkan kuliahnya karena selama ini biaya kuliah dibantu oleh Beni.
Dalam keadaan yang serba sulit ini, Irwan dan anak-anaknya diperhadapkan kepada sebuah tantangan untuk tetap waras dan saling mendukung agar dapat bertahan hidup.
Premis
Keluarga Irwan harus berjuang untuk bertahan hidup saat pandemi COVID 19 yang perlahan-lahan menghancurkan kehidupan keluarga ini.
Pengenalan Tokoh
Saat Pandemi Covid 19 terjadi, Irwan harus dipecat dari pekerjaanya karena tidak mau memalsukan laporan pajak perusahaannya. Pak Irwan akhirnya menjadi pengangguran. Namun ia berusaha untuk menanam sawi di taman depan rumahnya. Selain untuk makanan sehari-hari kadang ia pun menjual tanaman sawi itu.
Ibu Anita terkena Covid 19 sekembalinya ia pulang dari toko tanaman. Saat makan malam Ibu Anita merasa kondisi badannya kurang fit. Namun ia masih sempat bersenda gurau dengan Dina di kamar Dina. Ketika melihat Beni sedang menonton TV Ibu Anita jatuh pingsan. Ia pun dilarikan ke rumah sakit. Disitulah terakhir kali Pak Irwan, Beni dan Dina melihat Ibu Anita. Mereka pun hanya bisa menangis dan melihat Ibu Anita dikubur dari kejauhan.
Setelah itu ada kabar dari Beni bahwa ia di PHK karena pengurangan karyawan akibat dampak dari pandemi. Beni benar-benar terpuruk, karena selain ia yang membiayai kehidupan keluarga, pernikahannya dengan Vita terancam batal. Dina pun terkena imbasnya karena selama ini uang kuliah dan kos di tanggung oleh Beni. Dina tidak terima jika ia harus cuti kuliah. Beni semakin stress. Konflik pun tak terhindarkan. Pak Irwan berusaha untuk mencari jalan keluarnya .
Berharap tanaman sawi yang di tanam pak Irwan bisa membantu membiayai kehidupan keluarga. Tapi ternyata semua tanaman sawinya terkena hama. Pak Irwan, Beni dan Dina ada di ujung keputusasaan. Namun tekad dan semangat hidup Pak Irwan masih ada sehingga dia masih bisa tetap bertahan dan menguatkan anak-anaknya. Ia mencoba kembali menanam anggrek dari bibit anggrek yang pernah Ibu Anita beli sebelum ia meninggal. Dina pun mencoba tidak mengandalkan Beni. Ia berusaha melamar pekerjaan demi meneruskan kuliahnya. Beni meminta pengertian Vita supaya tetap bersabar agar pernikahan mereka bisa terwujud.