Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kehilangan adalah teman dekatnya, melekat layaknya mantra yang telah menyihir jalan hidupnya. Areta, gadis yang tumbuh besar di panti asuhan, telah tiga kali menerima garis takdir kehilangan orang yang dicintainya: orang tuanya yang meninggal dunia, abang satu-satunya yang menapaki jalan berbeda dan juga sahabat kecilnya.
Kehilangan itu membawa Areta pada kisah hidup berliku. Ia terpaksa bersahabat pada derita, kesedihan, airmata, dan tragedi. Areta pun berusaha mencari abang dan sahabatnya itu di masa depan, namun kenyataan tak sesuai ekspektasinya, ia harus dipaksa berpura-pura tak saling kenal.
Garis takdirnya pula, menyeret Areta bertemu dengan seorang pemuda bernama Adnan Adyatma. Hingga tak disangka, Adnan hadir sebagai perisai untuknya, menambal goresan luka yang sudah lama coba disembunyikannya. Hingga mereka saling jatuh cinta, namun segalanya tetap tidak mudah bagi Areta, hubungannya dengan Adnan pun mendapati sandungan batu besar, juga jalan terjal berliku.
Premis
-
Pengenalan Tokoh
Areta mencari kakak laki-laki satu-satunya dan sahabat kecilnya di masa depan. Namun, ternyata segalanya tidak sesuai pikiranya. Waktu berlalu begitu cepat, menjadi alasan mereka berubah dan mengabaikannya. Padahal, selama mencari keduanya, Areta melewati banyak rintangan, termasuk bertemu dengan keluarga angkat yang sangat membencinya. Areta tidak pernah tahu, dan tidak pernah menyadari, ia benar-benar hanya punya dirinya sendiri untuk memeluk dirinya yang penuh derita.