
Namun ternyata, kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Dominika, di Suku Sambia, Papua Nugini juga mengalami fenomena yang sama.
Hampir 40% penduduk di Desa Yangsi, Beijing, China mengalami kondisi di mana tubuh mereka tidak bisa tumbuh semestinya. Rata-rata hanya memiliki tinggi 60-90 meter. Hal ini diperkirakan karena di tahun 1951, penduduk setempat sempat mengalmi penyakit aneh yang rupanya menurut pada generasi selanjutnya. Wabah tersebut selain membuat warga bertubuh pendek juga ada yang sampai mengalami cacat. Tidak heran jika banyak warga muda yang lebih memilih pergi dari Yangsi supaya tidak tertular ke anak cucu mereka.
Diketahui Suku Fore di Papua Nugini ini memang punya kebiasaan untuk mengonsumsi otak manusia dalam praktik kanibalisme yang mereka lakukan.
Di Afrika, rata-rata penduduknya memiliki kulit gelap. Namun, di desa Tanzania, sebagian penduduknya memiliki kulit putih pucat, alias albino. Sayangnya, penderita albino di Tanzania dikucilkan oleh masyarakat karena dianggap punya kekuatan magis. Bahkan sebagian dari mereka ada yang diculik dan dibunuh untuk diperjual belikan anggota tubuhnya. Untungnya pemerintah pun mendirikan shelter bagi para albino supaya mereka bisa hidup selayaknya orang biasa.
Beginilah Famadihana, Ritual Dansa Ramai-Ramai dengan Mayat di Madagaskar
Berani Baca? Ini Loh 5 Kisah Hantu Zaman Belanda yang Gentayangan Sampai Sekarang
Jajanan Tradisional Yang Punya Nama Super "Nyeleneh", Ada yang Ngeres Banget !
Beberapa Teknik Bikin Tatoo yang Bikin Merinding ! Puluhan Kali Lebih Menyakitkan dibanding Tatoo Biasa !