Tana Toraja dikenal dengan berbagai ritual kematiannya yang khas, mulai dari mengubur mayat di dinding batu, mengubur bayi di pohon, hingga sebuah tradisi yang disebut Ma'nene. Ma'nene sendiri merupakan tradisi untuk mengarak mayat yang sebelumnya diawetkan untuk keliling desa. Para mayat ini dibangkitkan dan diberi pakaian indah. Ritual ini tentu hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, dan sayangya tradisi seperti ini sudah mulai banyak ditinggalkan.
Kerik gigi memang bukan hal yang aneh, kamu bisa melakukannya di rumah sakit dengan jaminan gigi yang lebih rapi dari sebelumnya. Namun, di Suku Mentawai, Sumatera Barat, mereka melakukan kerik gigi untuk proses kedewasaan bagi para wanita. Bagian seramnya adalah prosesi tersebut dilakukan secara manual tanpa obat bius, dan hanya menggunakan alat seadanya. Prosesnya pun cukup lama, sehingga para wanita suku ini harus kuat menahan sakit demi gigi runcing yang cantik.
Debus adalah tradisi yang sangat populer, terutama di Jawa. Tradisi yang berasal dari Banten ini merupakan suatu pertunjukkan ilmu kebal. Bayangkan saja, manusia tidak mempan dibacok, dipukul, bahkan bisa melewati bara api. Namun, meskipun sekarang tradisi ini hanya dianggap sebagai hiburan, rupanya atraksi ini cukup ampuh untuk memicu semangat juang masyarakat di masa kolonialisme Belanda dulu.
Suku Dani di Papua juga punya tradisi yang sangat menyeramkan, yaitu Ikipalin, alias memotong satu jari ketika salah satu anggota keluarga meninggal dunia. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan nasib buruk di keluarga yang ditinggalkan tersebut. Akan tetapi, seiring modernisasi dan dianggap terlalu menyeramkan, tradisi ini banyak ditinggalkan meskipun masih ada beberap yang bertahan.