
Film Indonesia sudah lama bangkit, tapi antusiasme masyarakat untuk menonton film karya anak bangsa masih surut. Ragam film buatan Hollywood merajai bioskop tanah air. Dengan itu pula penonton kita tergiur untuk menyaksikannya.
Berbeda dengan diputarnya film lokal. Penonton kita masih berpikir dua kali untuk nonton di bioskop. Mereka menganggap film anak bangsa masih jauh kualitasnya dengan film luar. Baik dari segi teknis hingga cerita.
Nah, untuk mensejajarkan itu semua pertama kita harus mengapresiasi karya anak bangsa. Kenapa? Ini dia alasannya!
Walau sudah segencar apa pun promosi film dalam negeri, namun perolehan penonton masih jauh dibanding dengan film Hollywood. Hal itu dikarenakan mereka menganggap film kita masih bergenre itu-itu saja.
Tapi kamu tahu nggak sih kalau perfilman lokal sudah memiliki ragam? Setiap tahunnya, kamu bisa menikmati aneka film action, romantis, komedi, horor, religi hingga petualangan lho. Coba deh sering-sering cek situs film lokal dan lihat genre apa saja yang tayang setiap bulannya.
Setiap era, film Indonesia itu punya ciri khas masing-masing. Misalnya di era 80-an yang hits banget dengan film horor Suzana sampai Catatan Si Boy. Beranjak ke era 90-an yang punya karakter romantis sampai keluarga. Beda lagi dengan era 2000-an yang semakin beraneka ragam terutama dengan film bergenre remaja.
Meski tak santer namanya di negara sendiri, tapi sebenarnya film Indonesia itu berjaya di ajang Internasional, lho. Misalnya saja Tjoet Nya' Dien (1988), Daun di Atas Bantal (1998), Berbagi Suami (2006), The Mirror Never Lies (2011), Lovely Man (2011).
Kemudian Donny Damara didapuk sebagai Aktor Terbaik di Asian Film Awards 2012 mengalahkan aktor lawas Andy Lau berkat aktingnya di film Lovely Man. You have to know that, Kwikkers.
Salah satu keistimewaan film Indonesia adalah penggemar die hard yang nggak bisa langsung move on dari satu film ke film lain. Bahkan bakalan muncul meme-meme menarik dan fan fiction tentang mereka.
Contohnya saja seperti Ada Apa Dengan Cinta yang sudah punya penggemar sejak belasan tahun. Sedangkan yang terbaru ada Dilan 1990, yang mana penggemarnya masih nggak rela sang pemeran utama wanita main di film lain. Bayangin aja kalau kamu tidak update soal film Indonesia. Pasti nggak bakal tahu hip hip hura mereka.
Namanya juga film Indonesia, sudah barang tentu segala asepeknya mulai dari cerita, setting, dialog dan semuanya ya Indonesia banget. Belum lagi kalau lokasinya pernah kita kunjungi, pasti dapat banget feel-nya.
Film negeri ini mencerminkan masyarakat, dan situasi kita sendiri. Ragam kisah yang diangkat juga tidak jauh-jauh dari kehidupan penduduk lokal, bukan? Oleh sebab itu, yuk apresiasi ilm Indonesia dan stop bajakan! (ind)
Rumit Banget! Ini 5 Bahasa yang Sulit dipelajari Di Dunia
Ditumbuhi 12.000 Pohon Sakura, Pemandangan Cina Bak Surga Warna-warni
Bikin Decak Kagum, 7 Hal Ini Cuma Ada di Jepang
5 Artis India Ini Tolak Tawaran Film di Hollywood, Kenapa Ya?