Dalam laparku ada Indonesia
Dalam Indonesia-mu ada lapar-lapar lainnya
Dalam suasana kelaparan dahulu kala
Ada gagasan ber-Indonesia
Yang mengikis kelaparan rakyatnya
Dalam bernegara Indonesia
Ada kehausan memerintah
Dalam rasa haus melawan penjajah
Ada cita dan asa, Indonesia segera merdeka
Pelega dahaga tak terhingga
Dalam kesakitanmu
Ada obat mujarab bernama pancasila
Dalam kelumpuhanmu
Ada konstitusi murni yang mereka ubah-ubah seenaknya
Dalam Indonesia
Berhiduplah anda-anda
Dalam anda, masihkah ada Indonesia?
Sebentar, sebentar ...
Indonesia de jure, de facto
Memang selalu ada pada diri anda
Apalagi bagi anda yang mengaku nasionalis
Kaum intelektual reformis
Cendekia ulama' aktivis
Jebolan sekolah, kampus-kampus modernis
Tentu anda-lah pemilik paling sah Indonesia-Indonesia-mu itu
Adakah Indonesia hadir bagi kaum buruh pecel lele
Tukang bangunan, kuli tani dan pelaku-pelaku usaha level RT
Sudikah Indonesia yang kau kuasai itu, tak berparlente belaka
Namun sigap menenun Indonesia
Bersama guru-guru bangsa
Di pinggiran kota dan pelosok desa-desa
Maukah (raja-raja) kecil Indonesia, saling merangkul
Pemuka-pemuka agama tak lagi memukul
Berbagi kail, pada kami semua
Bukan cuma sesekali tebar pesona
Berbagi ikan dan lupa setelahnya
Pada kami, yang masih yakin
Bahwa kita punya Indonesia yang sama
1442 H.