Di Sela Senja

Di sela senja, saat mentari melebur,

Kita berdua menatap cakrawala merah,

Kau dan aku, dalam diam penuh makna,

Seperti melodi lembut yang merdu dan megah.

Di matamu, aku menemukan bintang,

Yang bersinar cerah di malam gelap,

Seakan setiap tatapanmu adalah janji,

Yang mengikat jiwa, menyelamatkan dari gelap.

Kau adalah angin yang meniup lembut,

Menghibur dalam badai kehidupan,

Di setiap sentuhanmu, ada kehangatan,

Seperti pelukan lembut dalam keheningan.

Rambutmu, seperti sutra malam,

Mengalir lembut, mencium wajahku,

Kau adalah puisi dalam setiap kata,

Yang melukis cinta di langit biru.

Tanganmu, adalah jembatan antara hati,

Menyatukan kita dalam irama cinta,

Setiap detik bersamamu adalah keajaiban,

Seperti lukisan indah dalam galeri jiwa.

Saat malam datang, dan bintang-bintang bersinar,

Kita berdansa dalam terang bulan purnama,

Di tengah gemerlapnya dunia, hanya ada kita,

Dalam pelukan lembut, cinta kita takkan sirna.

Biarlah waktu berlalu dan tahun berganti,

Cinta kita abadi dalam setiap napas,

Kau adalah cintaku, sahabat sejati,

Di sela senja, kita menulis kisah tanpa batas.