Oleh : Sammy Handoko

#1. Indonesia Senja

Hmm. . . senja kali ini mengajak ku berpuisi di beranda ini
Sementara dari cakram CD lagu koleksi menemani
Meski badan belum wangi
Karena aku ingin menikmati Indonesia hari ini
Di senayan, di Mesuji, . . . di taksi jalanan bumi metropolitan
Ah, Indonesia senja
Semerbak resah!

#2. Mesuji
. . . di bumi Mesuji yang kini merah
Lagi_lagi adalah potret akal fauna yang meraja
Di kepala-kepala manusia
Tragedi merah di semesta Mesuji
Adalah tentang kepalan-kepalan hati
Telunjuk saling tunjuk
Layaknya pematik api
Dan sekampun terbakar
Lupa, di bentang sajadah, kita sama!
Bilakah pelangi terbit sehabis panah air menancap basah
Pada pelangi, Tuhan membe ri pesan
Dan Mesuji mestinya membaca pesan_NYA
Keindahan lahir dari ragam beda yang majemuk!
Bhineka tunggal ika
Belajarlah pada peta yang terbentang di sepanjang jalan
Untuk kembali pulang_musyawarah untuk mufakat

#3. Di depan TV
... . . .
Ahh, kuraih remot TV
TV mati
Indonesia mahgrib!

#4. Indonesiatainment!

Kepala Negara bernyanyi
Politisi berpuisi
Sementara rakyat resah terpaksa menikmati
Sembari menikmati secangkir kopi
Sepiring ubi jalar hitam termakan api
Sebab hidup bak argo taksi
Dan senayan masih saja berlangsung parodi negeri
Hiburan kaum usang
Sambil memanggang batang-batang harapan
Entah sampai kapan?

25 Okt 2017, Pasuruan