Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Ram menatapku lebih dari tiga detik, tapi itu bukan keindahan.
"Saya akan lakukan yang terbaik untuk Ji, seperti saya kepada Ibu saya"
Ada rasa lega yang belum pernah kurasa sebelumnya, tapi itu tidak lama. Aku muak dengan pikiranku sendiri.
"Bisa jadi nanti kamu kalah saing sama dia." Ri tertawa, aku tidak mengharapkannya.
Belenggu mata indah itu tidak akan mudah membuatnya lepas. Bahkan aku pun akan malas beralih meski baru menatap sekali.
"Saya bisa dengan cepat hilangkan benci saya sama Bapak. Tapi, sampai sekarang saya gak bisa lepas membenci tubuh saya sendiri." Kakak tetap menatap lurus dengan tangan terlentang. Aku tidak berusaha bersuara.
Pikiran begitu mudah menemukan kekacauannya sendiri.
"Mungkin kamu butuh cuti, saya yakin kamu perlu itu." Dosen Pembimbing membuatku seketika terpancing.
Perjanjian konyol itu semakin menemukan kenormalannya sendiri. Dan kalender itu menampakan kekonyolannya lagi.