Asa pernah menyakiti Kala saat hidupnya berada di titik nol, saat yang paling krisis. Dunianya jungkir balik. Dia membuat lelaki itu mundur, menjauh, bahkan membencinya. Tepat sebulan sebelum hari pernikahan. Hebat.

Hingga suatu hari, wasiat Mama menjadi titik balik. Asa harus mengembalikan keadaan seperti semula: membawa Kala kembali padanya. Itu sesuatu yang mustahil. Bahkan sekalipun Asa masih mencintai Kala, apa mungkin, semudah dia dulu meninggalkan Kala?

Di sisi lain, itu permintaan terakhir Mama. Hal yang diam-diam, selalu Asa semogakan dalam hati: kesempatan kedua.

Jadi, apa pun caranya, Asa harus bisa meyakinkan Kala untuk kembali padanya.

Kala. Kesempatan kedua yang terasa mustahil baginya, tapi ingin dia perjuangkan. Sekali lagi.