Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Desis tidak kasat itu menegakkan bulu roma. Tanpa sadar, jiwaku larut dalam kobaran ilusi yang tercipta dalam benakku sendiri. Tanpa satu pun penolong, aku terjebak. Bangun, bangunkan aku! Fauzi mengamuk hebat usai diputus sang pacar. Siapa sangka jika ledakan emosinya membuat Fauzi menyandang status pasien skizofrenia. Fauzi terus berhalusinasi jika Elina adalah api yang akan menyeretnya dalam kehancuran. Elina tentu saja didera penyesalan yang amat sangat dalam. Dia mengorbankan segalanya demi memperbaiki luka emosional dan pikiran Fauzi. Segala liku kehidupan terus membuat Elina dan Fauzi goyah. Stigma miring tentang orang gila menjadi makanan sehari-hari bagi Fauzi dan keluarganya. Seiring waktu, Fauzi sadar bahwa nyata tidak selalu nyata. Pembenaran persepsi tidak akan pernah bisa membenarkan segala keadaan, termasuk halusinasi yang dialami Fauzi. Tidak pernah ada yang salah di antara nyata dan fana, jika semuanya benar. Tetapi jawabannya adalah tergantung bagaimana hati dan otak menerima logika yang rusak. Bagaimana kedua orang itu menerima persepsi yang berseberangan? Akankah Elina bertahan di sisi Fauzi untuk meyakinkan halusinasinya salah? Apalagi Fauzi terus mengutuk Elina sebagai sumber musibah kala mengamuk? Kisah ini menggiringmu tentang dunia orang gila tidak pernah salah. Tinggal bagaimana kita yang waras mengembalikan logika yang keliru.