Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Cowok #1: Fredio Cinta pertama yang tak terlupakan.
Cowok #2: Bara Dosen tamu yang menyebabkan trauma berkepanjangan.
Cowok #3: Laksamana Bos ganteng yang bikin kipas-kipas saking hot-nya, tapi berkepribadian sedingin Kutub Utara.
Cowok #4: Dioffan Partner game online pukul tiga pagi yang kayaknya cocok jadi pelarian.
Cowok #5: Cloud Si blasteran misterius yang jago masak dan bersedia jadi tempat curhat.
Dan gue, November Ralin, cewek yang berusaha melupakan, tapi terus dibebani kenangan. Flu, sendirian di apartemen, sementara di luar hujan deras. Lo, yang lagi baca ini, keberatan enggak jadi tempat sampah gue?
Ada 5 lelaki yang pernah mengisi masa lalu November Ralin dan kesemuanya meninggalkan jejak, baik luka maupun momen-momen bahagia. Ada cinta pertama zaman SMA yang so sweet banget. Ada mantan atasan yang dingin dan complicated. Ada teman online yang menjadi pelarian. Ada cowok blasteran misterius yang menjadi sahabat paling setia. Dan, yang terakhir, ada Sebastian Bara, yang menjadi trauma terindah yang mengubah hidupnya.
November ingin melupakan, tetapi yang terjadi malah dia terus teringat. Pada malam berhujan, terserang flu, dan sendirian di apartemen, November kembali menapak tilas memori lamanya dan hanyut dalam kenangan.