Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Sekadar informasi untukmu. Kau ... tidak berada di duniamu," gadis itu berkata datar.
Lelaki itu termenung sejenak, merasa kalimat itu familier di telinganya. Dia mengangkat kepala, tampak antusias setelah beberapa ide melesat di kepalanya.
"Bagaimana caraku untuk kembali ke duniaku? Aku akan melakukan apa saja," ujarnya bersungguh-sungguh, tidak ada keraguan yang nampak di manik kelabunya.
"Kau akan melakukan apa saja, sungguh?" Gadis beriris biru itu sedikit terkejut saat lelaki yang ditanyainya itu mengangguk tanpa berpikir dua kali.
"Kenapa kau sangat ingin pulang? Padahal kau akan menderita saat kau kembali ke dunia mu? Tidak ada orang yang menyayangimu, bukan begitu?" gadis itu bertanya santai, tidak memedulikan ekspresi suram lelaki bersurai kelabu itu.
Lelaki itu tercengung, bagaimana bisa gadis itu mengetahui hidupnya yang kelam? Padahal dia tidak pernah menceritakan tentang hidupnya pada gadis itu.
"Tidak. Masih ada orang yang menyayangiku. Aku ingin kembali karena aku akan mencari ‘dia", aku tidak percaya pedang bodoh itu dapat membunuhnya. Dia pasti masih hidup, dia mungkin menungguku di taman." Dia tertawa getir.
Gadis itu menghela napas. "Aku akan memberitahu cara agar kau bisa kembali ke duniamu. Kuharap kau tidak akan menyesal setelah ini."
Lelaki itu mengangguk, tidak sabar menunggu jawaban gadis itu.
"Kau ... harus menyerahkan jiwamu." Gadis itu menyungingkan senyuman yang amat menyeramkan.