Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Mama memang pilih kasih! Selalu aja aku yang disuruh! Enak, ya, yang jadi anak emas, anak kesayangan. Apa-apa dibela, apa-apa dituruti." - Vio, kakak Ella -
"Padahal wajah kalian mirip, tapi kakakmu lebih cantik. Kamu juga bisa jadi lebih cantik kalau sedikit dandan kayak kakakmu." - orang-orang sekitar -
Ella sering kali mendengar kalimat-kalimat semacam itu ditujukan padanya, membuatnya jadi kehilangan jati diri dan selalu dalam bayang-bayang kakaknya. Bukan keinginannya pula mendapat perlakuan istimewa dari orang tuanya seperti yang dikatakan oleh sang kakak. Ella kemudian pindah sekolah dan bertemu dengan Rava. Meski diawali dengan salah paham, perkenalan itu memberi Ella harapan bahwa ada yang melihat dirinya secara utuh. Sementara itu, Vio menyimpan kepahitan masa lalu karena merasa dianaktirikan dan diperlakukan tidak adil oleh orang tua mereka. Ketiganya dipertemukan dengan cara tidak biasa. Kehidupan bebas yang diinginkan Ella pun terancam. Lantas, bagaimana Ella menghadapinya? Apa ada alasan lain dibalik kebencian Vio?
Novel ini punya kedalaman emosi, kompleksitas psikologis, dan memberi perspektif mendalam tentang tekanan keluarga serta upaya karakter utamanya dalam meraih kebebasan. Meski, pembaca perlu waspada, karena ada beberapa bagian yang memicu trauma karena emosinya yang intens. Ini menggambarkan, bahwa penjiwaan penulis saat menulis novel ini juga dalam. Namun, yang nggak kalah keren adalah, penulis menggambarkannya dalam narasi yang ringan dan page turning. Apik... Mbak.
Novel yang sangat menarik. Tulisan yang mengalir deras ketika dibaca, karakter dan adegan yang tervisual baik, alur yang bagus, dan ending yang mencengangkan. 👍👍