Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Semua orang menyebutku Tuselak. Aku Tuselak, manusia jadi-jadian. Manusia yang bersekutu dengan iblis. Manusia yang terlanjur dicap paling kotor oleh penyimpangan budaya. Aku manusia terkutuk yang menanggalkan harga diri dan kehormatan sebagai manusia. Aku makhluk paling hina yang diyakini merugikan banyak orang kampung karena melahap habis hewan ternak, kotoran, dan bangkai."
Suatu sore, Wati diminta ayahnya mengantar jagung pesanan ke rumah Bu Hamidah. Bersama dengan Pak Sukar, mereka pergi ke Kampung Kayu Manis yang terletak cukup jauh dari desa tempat tinggal mereka. Jalanan menuju Kayu Manis juga tidak cukup bagus. Sekembalinya dari rumah Bu Hamidah, Wati dan Pak Sukar diikuti makhluk jadi-jadian yang disebut Tuselak. Sepanjang perjalanan, mereka menemukan banyak keanehan dan kengerian. Ditambah lagi, cerita tentang keberadaan Tuselak baru-baru ini semakin panas diperbincangkan. Bersama Pak Sukar, Wati mengungkap sejarah desa Kayu Jati dan Kayu Manis yang berkaitan erat dengan dunia perdukunan dan Tuselak.