Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Renee, sangat ingin mencari cinta sejati. Dia berpindah dari pelukan lelaki satu ke dekapan pria lain lagi. Sebut saja Imin, Aan, hingga Yudi Khan. Entah berapa deret lelaki lagi yang ingin ditangkup Renee dalam genggaman. Baginya, itu hal yang sangat biasa dan wajar. Bagaimanapun, sebagai seorang gadis di atas rata-rata, dia berhak memilih yang terbaik.
Masalah mulai timbul ketika ibu Renee sakit hati melihat tingkah laku putrinya. Dia berharap, putrinya akan selalu berada di rumah. Bukan berangkat tengah malam, baru pulang saat senja telah pulang ke peraduan.
Doa ibu Renee terkabul. Berminggu-minggu Renee terbaring bak pesakitan di tempat tidur. Dia merasa sakit luar biasa di daerah perut bagian kanan setiap kali meminum atau memakan sesuatu yang sangat dingin. Tak sampai di situ, dia bahkan merasa susah napas.
Dokter Haryadi, dokter penyakit dalam sebuah rumah sakit swasta di Malang, menvonisnya tuberkolosa stadium IV.
Tak ada yang bisa Renee lakukan, kecuali menjalani opname. Jika tidak, dokter memvonis, Renee akan menderita cacat seumur hidup atau harus meregang nyawa.
Di sinilah lika-liku penderita tuberkolosa dimulai. Ayah Renee mengucilkannya dari keluarga. Karena, tuberkolosa itu kotor dan sangat menular.
Cobaan yang dihadapi Renee tak berhenti sampai di situ. Ketika dokter rumah sakit pemerintah di Malang menuduhnya perokok berat. Para perawat pun mendakwakan tuduhan yang lebih berat dari itu. Seorang wanita malam.
Saat-saat dia butuh pegangan, satu demi satu lelaki pergi dari hidupnya. Mereka tak mau peduli pada urusan Renee. Padahal, dokter baru saja membocorkan rahasia terbesar dalam dunia medis. Rokok hijau. Rokok itulah yang membawa bencana terdalam bagi hidup Renee.
Jatuh bangun Renee menjalani pengobatan tuberkolosa nyaris seorang diri. Hingga tiba masa corona. Penyakit pernapasan dengan serangan super cepat dengan gejala mirip tuberkolosa dan pneumonia.
Lingkungan sekitar yang dulu menjauhi Renee, kini berubah menjadi momok menakutkan. Saat Renee dikejar para warga, digelandang paksa, dan mendapatkan tuduhan super berat sekali lagi. Positif corona.
Bagaimanakah nasib Renee selanjutnya? Apakah dalam menjalani lika-liku perjalanan super beratnya dia tak bertemu cinta sejati? Lantas, siapakah pecandu rokok Hijau? Orang yang seharusnya bertanggung jawab atas kedua paru-paru Renee yang kini tak lagi utuh.