Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Tomo dan Gendis, dua sahabat yang tumbuh bersama sejak keduanya belajar mengeja huruf di taman kanak-kanak. Gendis adalah gadis ceria yang hidup dalam kehangatan keluarga. Gadis ceroboh yang malas belajar namun mempunyai mimpi besar menjadi penulis terkenal. Tomo, sebaliknya, hidup di dalam rumah yang penuh pertengkaran. Ia tumbuh menjadi laki-laki tenang, cerdas, dan disiplin. Namun ia tidak memiliki mimpi dan tidak tahu untuk apa ia hidup. Baginya hidup hanyalah sesuatu yang harus ia jalani. Mereka menjadi dua sahabat yang saling menemukan tempat aman. Lalu dunia mereka mulai retak. Gendis kehilangan ibunya. Tomo menelan pil pahit dari perpisahan orangtuanya, dan harus pindah ke Jepang bersama ayahnya. Perpisahan itu membuka babak baru dalam hidup Tomo dan Gendis. Meninggalkan ruang kosong yang selama ini mengisi kebersamaan mereka. Gendis berusaha mengisi kekosongan itu dengan mencoba meraih mimpinya menjadi seorang penulis. Sementara Tomo menyibukkan diri dengan banyak rutinitas, dan berusaha menekan sesuatu yang tidak pernah ia akui. Tahun demi tahun berlalu. Keduanya tumbuh, mencintai orang lain, dan berusaha meyakinkan diri bahwa masa lalu hanyalah kenangan yang tidak perlu kembali terulang. Namun takdir, dengan caranya sendiri, mempertemukan mereka kembali. Dua sahabat yang selalu saling merindukan tapi tidak bisa saling memeluk. Keduanya menciptakan jarak. Menyangkal apa yang tumbuh dalam diri mereka. Apakah yang mereka rasakan hanya sebatas sebuah rindu persahabatan? Atau jarak yang sudah terlalu jauh memisahkan mereka menjadi alasan untuk menyerah? Atau, waktu dan keadaan menjadikan perasaan itu sesuatu yang harus mereka sembunyikan, bahkan dari diri mereka sendiri?