Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Pernah dengar titik 0 km seseorang ? Jani juga belum pernah mendengarnya. Dia hanya tahu Aksa dan dirinya pernah punya kisah yang sama. Tentang bagaimana mereka harus mengikhlaskan dengan cara terpaksa atas cinta masalalunya masing-masing. Suatu hari, lelaki yang usianya terpaut 3 tahun dengan usia Jani itu mengenalkannya pada titik 0 km yang belum pernah dia dengar sebelumnya. Aksa percaya titik 0 km dalam hidup itu jaraknya antara pikiran dan perasaan. Ketika mereka sudah bisa berdamai dengan perasaan demi memaafkan dan mengajak egonya untuk menerima, berarti mereka sedang berdiri di titik 0 km nya. Dan Aksa ingin menemukan titik itu dengan Jani. Gadis manis yang membuat Aksa ingat bagaimana rasanya jatuh cinta. Tapi perjalanan menuju titik 0 km itu tidak semudah apa yang Aksa dan Jani pikir. Karena ketika Aksa sudah mulai menemukan titik 0 km yang dia cari dalam hidupnya, malah Jani tenggelam sendiri dalam kisah milik Aksa. Jani menemukan sebuah kenyataan bahwa titik 0 km yang Aksa bicarakan tidak bisa mereka temukan hanya dengan alasan saling jatuh cinta saja. Mereka perlu memulai semua dari awal. Sedangkan Aksa, tanpa sadar masih mengikat diri pada masalalunya yang belum selesai.