Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Lihatlah pada sore hari! Suasana yang tampak teduh menentramkan, sama rasanya seperti kau melahap dagingku. Aku Timun Emas, atau orang bilang Timun Suri. Suri yang merupakan Sore hari yang menenangkan. Ukuranku lebih besar dari timun pada umumnya. Warnaku emas mengkilap, sehingga orang membelalakkan mata mereka ketika melihatku yang cantik mengerlap. Aku biasanya muncul di bulan puasa, padahal sebenarnya aku bisa ditanam di musim apapun.
Oh iya, aku ini asli berasal dari kunlun1. Makanya sangat kental dengan cerita dongeng Jawa "Timun Emas". Meskipun tak terlepas dari jasa petani-petani Tionghoa yang menyebarkanku hingga ke nusantara.
Bagaimana dengan dirimu? Aku butuh jasa engkau. Siapakah dirimu Wahai Terasi? Penolongku dari jeratan Raksasa.
***
TERASI
Hei, aku Terasi! Dalam pengertian sunda, namaku berarti yang tercinta (Terasih2). Aku memang sangat gila dicintai. Sebagaimana pangeran walangsungsang membuatku untuk mengirimkan diriku sebagai upeti kepada kerajaan sunda-galuh.
Dulu mana ada sasa, ajinomoto, atau royco. Aku dibuat sebagai bahan utama untuk menyedapkan lidah-lidah orang. Selain tentunya garam yang hanya bermodalkan asin saja. Pembuatanku tentu lebih rumit daripada si garam yang hanya berbahan air laut saja. Aku harus melalui penumbukan si rebon3, makanya asal daerahku pertama kali di Cirebon.
Pernah Cirebon tidak lagi mengirimkanku sebagai upeti, hingga terjadi bentrok antara Cirebon sebagai bawahan dengan galuh sebagai yang diatas. Sampai diriku tak ada, merosotlah pendapatan kerajaan.
Begitu pentingnya aku saat dulu. Namun apakah aku juga penting bagimu? Wahai Timun Emas?
***
RAKSASA
Hahahahah! Aku adalah yang paling besar. Maka kau harus takut serta tunduk padaku. Teriakanku yang menggema cukup membuat orang-orang panik serta menyembunyikan diri mereka. Tetapi aku bisa tahu keberadaan mereka, karena diri mereka begitu kecil di hadapanku.
Aku menjelma menjadi Firaun, atau raja-raja mesir kuno. Mereka begitu menjulang tinggi, bukan hanya pada tubuh, tetapi kekuasaan yang utuh.
Aku juga menjelma menjadi Bandung Bandawasa, sebuah legenda Rara Jonggrang yang menunjukkan betapa kuasanya diriku. Mengutuk si Ratu menjadi batu, karena konspirasinya yang membuatku menggerutu.
Aku cukup tertarik dengan si Timun Emas. Sudah kutunggu dia sampai kuntumnya mekar, gadis dari segala gadis. Darahnya masih perawan, segar yang membuatku menggelepar. Akan kusantap dia begitu gegar.
Namun apakah aku seperti Bandawasa, yang dihianati oleh Rara Jonggrang? Wahai Timun Emas, tetaplah berada pada Gua, tunggulah aku sebelum kau kusantap nikmat-nikmat. Hahahahah!