Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Saya berutang pada setiap orang yang telah mengalirkan nikmat Tuhan sampai pada saya. Di antara mereka, tentu saja, adalah kedua orangtua saya, guru-guru, karib kerabat dan handai taulan.
Terkadang saya berpikir, bagaimana membalas kebaikan mereka itu. Biasanya, orang Islam mengucapkan terima kasih dengan mendoakan: "Jazâkumullâh khairan katsîran" Semoga Allah membalas dengan kebaikan berlipat ganda. Umat Islam menyerahkannya pada Allah. Biar Tuhan saja yang membalasnya.
Saya diajarkan doa lain oleh Bapak saya. Warisan dari khazanah keilmuan keluarga Nabi Saw. Bunyinya begini: Juzîtum ‘anni khairan. Singkat saja tapi artinya panjang. Artinya: "Semoga Allah memberi saya kemampuan untuk membalas kebaikan yang telah Anda lakukan." Lebih bermakna. Kita tidak hanya menyerahkannya pada Tuhan. Kita bermohon agar Allah memberi kita kemampuan untuk membalas budi baik itu. Dengan yang setimpal, atau bahkan jauh lebih baik lagi.
Dan terlalu banyak orang yang telah berbuat baik pada saya. Itulah yang sebetulnya mendorong saya menerbitkan buku. Meskipun banyak menulis, saya belum berani menerbitkannya. Bukan karena Bapak saya (Jalaluddin Rakhmat) seorang penulis produktif, lantas saya minder untuk mempunyai karya. Tetapi lebih karena ta"zhiman pada bentuk perkhidmatan yang saya mampu sekarang ini. Saya membantu menerbitkan buku Bapak dengan mentranskrip ceramahnya (yang ribuan), mengedit hasil jadinya, dan memilahnya menjadi buku utuh tersendiri. Di tengah kesibukan Bapak, saya bersyukur mampu sedikit membantu mengkristalkan pemikirannya.
Tetapi kemudian saya berpikir tentang orang-orang yang berbuat baik pada saya itu.
Saya berlomba dengan waktu. Saya khawatir saya tak sempat mengucapkan terima kasih yang tulus pada mereka. Karena itulah, buku ini (dan insya Allah buku-buku lain setelahnya) diterbitkan. Semata-mata sebagai ungkapan terima kasih saya pada setiap orang yang dihadirkan Tuhan dalam hidup saya.
Saya juga tidak meminta Bapak memberi kata pengantar untuk buku ini. Sebetulnya, karena tidak berani ☺. Alasan yang lain, mudah-mudahan justru jadi surprise yang membahagiakannya.
Maka untuk Bapak, untuk Mamah, teriring doa semoga Allah Ta"ala memanjangkan usia mereka dalam kesehatan dan ketaatan, saya haturkan buku sederhana ini. Buku ini berkisah tentang hikmah para nabi. Buku yang lebih khusus saya hadiahkan bagi mereka berdua adalah Senyum Sang Nabi. Buku itu berkisah tentang kecintaan pada Rasulullah Saw. Bapak dan Mamah adalah dua orang yang telah meniupkan ruh kecintaan pada Sang Nabi itu dalam diri saya. Kepada mereka, saya berutang budi yang takkan pernah mampu tertunaikan.
Saya juga ingin berterima kasih pada keluarga saya. Istri saya Eno, anak-anak saya: Muhammad dan Sajjad. Juga pada seluruh keluarga besar, dan kawan-kawan yang selalu bertanya kapan saya menerbitkan buku. Teman-teman di Sekolah-sekolah Muthahhari, Ijabi, Rindu Rasul, Inowa, Jamaah Al-Munawwarah, Anggrek 47, Koffielo dan masih banyak lagi. Insya Allah saya cicil nama-nama mereka dalam buku-buku saya selanjutnya. Yang terlibat khusus dalam pengerjaan buku ini adalah Rudi, Iya, dan Bambang. Mereka yang mengetik, menginput, dan me-lay out. Untuk menambah artistik buku ini, Irwan Kurnaedy memberikan sentuhan seninya dari Kanada, dan Andi Dwi melengkapinya di Bandung.
Secara khusus, buku ini dapat terbit karena jasa seorang kawan. Dialah penyiar di sebuah radio di Jakarta. Mas Adi namanya. Pendengar lebih mengenalnya dengan julukan "Casey Comet". Ia mengasuh sebuah program "The Holymen Stories" dan saya kebagian tugas menuliskan naskahnya. Naskah itulah yang tersaji dalam lembar demi lembar buku ini. Teriring ucapan terima kasih saya pada semua rekan di radio itu, sekiranya ada pahala dari terbitnya buku ini, saya ingin ia dilimpahkan pada Mas Adi. Semoga rahmat Allah senantiasa tercurah bagimu Mas. Bila kau tak sempat melihat hasil jadinya, saya mohonkan agar buah kebaikannya sampai di sisimu, di mana pun kau berada kini.
Untuk setiap orang yang telah mengalirkan nikmat Tuhan sampai pada kita, doa tulus kita: Al-Fatihah.