Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Ayahnya merawatnya dalam keadaan susah, membesarkannya dengan tabah. Tidak ada orangtua di dunia ini yang ingin anaknya disakiti. Karena itu Yang Mulia Hakim, saya mohon sidang ini untuk ditunda."
Mendengar permohonan Arif, barisan para penonton di belakangnya melempar tatapan bengis. Mereka tahu pria lancang yang berbicara dengan begitu berani itu adalah seorang pengacara yang membela terdakwa. Namun, membawa masa lalu dan kesulitan hidup terdakwa bukan tindakan yang bisa diterima.
Di belakangnya, Abu Anwar tertunduk dengan mata basah. Pria tua ini terus menatap putri bungsunya yang duduk di kursi pesakitan, menangis ketakutan dengan tubuh gemetar. Abu Anwar sangat mengenal putrinya lebih dari siapapun, gadis lembut dan baik hati ini bahkan tak berani menyakiti seekor semut, apalagi sampai membunuh manusia, itu adalah tuduhan yang sangat sulit dipercaya.
Namun, para polisi dan juga saksi mata sudah terlanjur menangkap Salma yang menjadi satu-satunya tersangka utama atas kasus kematian tiga mahasiswa yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dengan puluhan luka tusukan di tubuh mereka.
Hukuman mati menunggunya, namun sebagai seorang ayah yang sangat menyayangi anaknya, Abu Anwar rela melakukan berbagai macam cara untuk membuktikan bahwa putrinya tidak bersalah.