Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Jangan jatuh cinta pada Axon Benelli. Pria brengsek kekanakan yang suka mengejar wanita namun tidak suka di kejar. Jika ada wanita yang sedikit saja menyukainya, dapat di pastikan Axon seperti memberi lebel di dahinya dengan tulisan 'DILARANG MENDEKAT!'
Sebagai seorang sahabat, aku tahu betul akan hal itu.
Namun tetap saja, aku menyukainya—dalam diam—tentu saja. Aku bahkan mementingkan Axon di atas kepentinganku sendiri kala pria itu selalu membutuhkanku. Termasuk saat dia meminta pendapatku untuk melamar wanita lain.
Dan saat itulah aku sadar bahwa aku harus berhenti menjadi induk bagi anak anjing bernama Axon Benelli.
***
Axon Benelli
Ivory Delbert, atau aku biasa memanggilnya Ivy. Aku selalu nyaman berada di dekat Ivy. Karena dia adalah satu - satu wanita yang tidak pernah memandangku sedikit pun dengan percikan api cinta.
Harus kuakui aku adalah pria kekanakan, untuk itu aku bergantung pada Ivy. Selalu meminta sarannya untuk ini dan itu termasuk saat ayahku memintaku menikahi seorang wanita pilihan beliau. Di situlah Ivy mulai melepas tanggung jawabnya padaku dan pergi menjauh dengan alasan supaya aku bisa mandiri.
Mungkin Ivy benar, sudah waktunya aku berpikir dewasa dan tidak bergantung padanya lagi.
Tapi kenapa rasanya aku tidak bisa hidup tanpa Ivy walau sudah bertunangan dengan wanita lain? Dan ingin agar Ivy selalu ada di sisiku? Selalu menjadi induk anjingku?
Seringai licik terbentuk di bibir tipisku kala ide cemerlang tiba - tiba muncul di otakku.
Benar. Aku harus membawa Ivy kembali padaku. Walau harus dengan cara itu sekali pun.