Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
dr. Airin, semula hanya ingin mendampingi anak ketiganya, Kaleandra, yang lahir berkebutuhan khusus dan hampir meninggal setelah mengalami cedera vaksin. Sebagai orang berlatar pendidikan kedokteran, ia merasa bersalah sekaligus tertantang mencari tahu penyebabnya. Apalagi, suami dan mertuanya terus menyalahkan dirinya.
Pencarian Airin membawanya ke seorang pemilik pondok pesantren, Abah Umar, yang ternyata sosok penting sekaligus membahayakan, bagi segelintir orang. Abah Umar berhasil membukakan mata Airin, tidak saja tentang kondisi anaknya tapi juga penyebab semua kerusakan di dunia.
Tanpa bisa menghindar, Airin menjadi satu-satunya yang berhasil merangkai puzzle-puzzle yang disampaikan Abah Umar. Sebuah rahasia yang selama berabad-abad coba disembunyikan oleh sebuah kekuatan besar. Hingga akhirnya, kematian demi kematian menghampiri orang-orang dekatnya, termasuk Abah Umar yang ikut menjadi korban.
Akankah Airin berhenti dan menyerah pada kekuatan jahat yang juga mengancam jiwa anak-anaknya, ataukah ia menyerah pada takdir yang menempatkannya sebagai penjaga wasiat Abah Umar?