Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Lima bulan yang lalu kalian berjanji menjadi kakak beradik yang kompak. Sepembuluh darah, sekeras batu karang. Pohon ketapang yang sedikit doyong ke kiri itu jadi saksinya. Sejak lima bulan lalu pula Mama Nongowoeng Delop Kandagam menganggap kalian tak ubahnya siput sebatu karang. Setali tiga uang. Sama-sama antap kulitnya. Sama-sama amis isinya. Sepantun seirama lagunya. Hanya ukuran cangkangnya saja yang berbeda.
Sebenarnya saya sempat maju mundur, ketika mau membaca novel "Terbang Ke Dasar Laut", karena saya bukan pecinta ataupun pembenci burung. Cinta saya ke burung sedang-sedang saja๐. But after I reading it, I am speechless. It's not all about birds or angry birds, but life moral too; ๐๐#11โค๏ธ, it's worth it.
Membaca novel ini kita serasa dibawa ke desa nelayan nun jauh di kawasan Timur Indonesia dengan segala keindahan pantai dan lautnya. Seperti kita tahu di kawasan Timur banyak sekali pulau-pulau kecil dengan kehidupan kaum nelayan di sepanjang pantai. Cerita berpusar pada wanita bernama Mama Nongowoeng Delop Kandagam yang memiliki tiga anak bernama Liaw, Luther, dan Lollandry. Galibnya orang yang hidup di kawasan pantai akan sangat akrab dengan laut dan sudah biasa bermain atau berenang di laut. Tapi entah kenapa Mama Nongowoeng Delop Kandagam melarang anak-anaknya mencebur ke laut. Ada rahasia dan misteri yang sepertinya dipendam wanita itu sehingga kecemasannya tak pernah habis-habis terhadap anak-anaknya. Sementara ketiga anak itu justru sering membikin ulah di belakang sang ibu. Dengan menggunakan gaya penuturan PoV 2 Jamak (kalian) dan bahasa yang meliuk-liuk indah penuh metafora sangat memukau.
Narasi yg ngalir, penuh metafora dan kata2 yg kaya. Sempat mengira ini kisah fantasi, saking tingginya imajinasi yg digambarkan di bab2 awal. Tapi ternyata kisahnya sangat realistis dan membumi. Ada ttg keluarga, sosial budaya dan isu lingkungan hidup. Meskipun isu2 yg disampaikan sebetulnya berat, tapi nggak jadi njelimet, krn Disampaikan secara cerdas dan ringan lewat POV anak 10 tahun. Vibe indonesia timur yg kental digambarkan dengan ciamik sampe berasa dibawa terbang ke sana. Endingnya acung jempol deh! Kirain bakal sedih, termehek - mehek, tapi ternyata ada sisi sweetnya juga So, yeah. Endingnya Bittersweet and that is VERY BEAUTIFUL. Salute!
Simple way of presenting from children's point of view but so complex Indonesia Timur nan jauh di mato. Funny, surprising, crazy plus delicious diction and then whole slick dialogue. This full of thick environmental issues.
Ini salah satu mutiara yang saya temukan di Kwikku. Pesan-pesan mendalam disampaikan secara sempurna melalui cara pandang seorang anak kelas 5 SD yang lugu tapi cerdas! Membacanya membawa saya menikmati keindahan, kekayaan dan keluhuran budaya di Kepulauan Aru โ nama yang tak asing di telinga tapi baru kali ini serasa ada di depan mata.
Kalaupun ada minus, hanya masalah teknis membaca melalui handphone. Ketika mencari catatan kaki, saya harus scroll sampai ke akhir bab, lalu kembali scroll ke atas untuk melanjutkan membaca. Cukup mengganggu keasyikan. Untuk versi cetak saya kira tak akan jadi masalah, dari sekarang saya pesan satu!