Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Di Batavia tahun 1908, musuh kemerdekaan tidak datang dengan senjata, melainkan dengan emas dan senyuman. Dirgantara, seorang agen dari masa depan, tiba dengan misi untuk menghadapi ancaman tersembunyi ini. Tugasnya adalah menyusup ke jantung pergerakan nasional di sekolah kedokteran STOVIA untuk melindungi organisasi Budi Utomo yang baru lahir dari sabotase pihak kolonial.
Lawannya adalah Silas, seorang pejabat Belanda yang licik dengan rencana yang genius: bukan menghancurkan pergerakan itu, tetapi membajaknya dari dalam. Dengan mendanai dan mengarahkannya menjadi sekadar organisasi budaya yang apolitis, ia akan memastikan semangat kemerdekaan sejati mati sebelum sempat berkobar. Dalam perang intelijen yang senyap, Dirgantara harus membentuk aliansi rahasia dengan jurnalis pemberani Tirto Adhi Soerjo dan penulis perempuan misterius bernama Sariyah. Melalui tulisan-tulisan tajam di surat kabar
Medan Prijaji, mereka harus melawan propaganda musuh dalam sebuah perang kata dan ide. Pertarungan untuk merebut jiwa Budi Utomo dan masa depan Indonesia telah dimulai.
Satu gerakan yang salah, dan kemerdekaan akan menjadi kata tanpa makna.