Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Ketika tanah bukan hanya soal tempat berpijak, tapi juga tentang ingatan, warisan, dan harga diri.
Ayu Nurmala tak pernah menyangka bahwa langkah kecilnya ke sebuah desa sunyi bernama Mangu akan mengubah seluruh hidupnya. Datang sebagai relawan pendidikan, ia justru menemukan tanah yang hendak dirampas, sejarah yang ingin dihapus, dan suara-suara yang perlahan dibungkam kekuasaan.
Desa Mangu, yang dulunya bernama Loka, menjadi saksi bisu pertarungan antara rakyat kecil dan sistem yang tak peduli pada nilai. Ketika aparat berseragam mulai turun tangan, surat-surat peringatan dikirim, dan pengkhianatan datang dari dalam pagar sendiri—satu-satunya kekuatan yang tersisa hanyalah kebenaran, keberanian, dan suara warga yang bersatu.
Ini bukan hanya kisah tentang perlawanan. Ini adalah cerita tentang bagaimana tanah bisa bicara, dan bagaimana kenangan yang tertanam di dalamnya tak pernah benar-benar mati.
Karena tanah bisa hilang dari peta. Tapi tak pernah dari jiwa.