Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Hamdan seringkali terbangun dengan penyesalan di tempat tinggalnya saat ini di sebuah gang sempit: harusnya aku tidak melepaskan sawah-sawah itu!
Adin terheran dengan orang-orang di kampungnya yang lebih senang menggunakan sepeda motor walau untuk bepergian jarak dekat.
Komar kerap menghadapi kesulitan menghadapi murid-muridnya yang sering membolos.
Bu Nur datang ke pernikahan Rahmat yang begitu mewah. Ia ingin putranya juga punya acara pernikahan seperti itu.
Istri Kosim baru saja meninggal dunia, tapi ia sudah memiliki hasrat untuk menikah lagi. Ia pun hendak melamar seorang gadis, tanpa ia tahu betul latar belakangnya.
Tiga anak sekolah di daerah berbeda dan hubungan dengan Ayah mereka masing-masing: seorang anak lelaki yang merasa Ayahnya overprotektif; seorang anak lelaki yang diam-diam latihan karate, padahal Ayahnya tidak setuju; dan seorang anak lelaki yang harus dikirim ke kampung halaman Ayahnya untuk melanjutkan sekolah.
Riswan menghadiri pemutaran film dokumenter temannya. Ia pun ingin membuat film dokumenter sendiri. Tapi yang terjadi tidak sesuai dengan yang ia rencanakan.
Plastik dan problematikanya: Bu Wati sering bertemu dengan pembeli nasi uduknya yang tidak mau menggunakan plastik; Lena sering mengikuti workshop kekinian tentang lingkungan; Adam yang sering membeli totebag baru.
Lana sangat ingin membeli sebuah tas tangan merah yang sering ia lihat di mall. Tapi ia harus berpikir keras untuk mendapatkan uang demi mendapatkan tas tersebut.
Wawan bertanya pada Bapaknya, "apakah ia sudah memaafkan Bang Irul?" Ia bilang, Bapak Cuma mengizinkannya masuk dan minum teh.