Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Gimana?" tanya Vano memecah keheningan yang sudah berlalu lama.
"Apanya gimana Bang? Sudah jelaskan semuanya." Sorot mata Elena memandang lekat Vano yang ada di sampingnya.
"Ini berat bagiku," timpal pendek Vano.
"Memang berat, tapi Abang harus mengambil jalan itu. Aku sudah tidak ada jalan lagi," air mata Elena mulai luruh. Suaranya menjadi lirih.
"Maafkan Abang."
"Jangan ada kata maaf dalam keputusan ini. Memang kita tidak ditakdirkan dalam seiya dan sekata dalam ikatan pernikahan, Bang."
Menikah adalah ibadah terlama di muka bumi ini. Status Vano yang masih single di usianya yang menginjak 30 tahun, rasanya ia ingin melepaskan statusnya. Bukan karena ia kesepian tapi lebih untuk beribadah kepada Allah dan menyempurnakan Sunnah Rasulullah.
Bisakah Vano mendapatkan cinta sejatinya di usia yang tidak muda lagi? Apakah ia mampu menjalani polemik rumah tangga di dermaga cintanya? Baca dan siapkan tisu karena cerita ini akan menguras air mata.