Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
SEPAK BOLA Indonesia menunjukkan perkembangan positif. Timnas Garuda berhasil menembus putaran final Piala Dunia di Turki. Pemain Merah Putih berlaga melawan tim-tim terbaik dunia. Rakyat Indonesia, khususnya suporter klub lokal tanah air, menyambut riang keberhasilan itu.
Dua remaja, Roberto Tares dan Aisyah WeJe, tumbuh dewasa menjadi bagian dari kehidupan suporter negeri ini. Tares berjuang demi kehormatan suporter klub Kadal Terbang. Ia berhadapan dengan pentolan suporter tua, Bang Sueb, yang menjadikan komunitas suporter sarana mencari kuasa guna kepentingan pribadi. Sisi lain, perang batin dalam diri Tares berkecamuk. Alih-alih ingin semua kelompok suporter menjaga perdamaian, Tares tak bisa mengubur kenyataan: ayahnya seorang wasit bola, tewas dikeroyok suporter klub Iblis Putih. Dia pun bergabung dengan suporter Setan Merah demi menuntut balas. Perang suporter pecah.
Sementara Aisyah WeJe, menyiasati cita-cita ayahnya yang menginginkan ia jadi seorang botanikus. WeJe menawarkan jalan tengah. Dia memilih sekolah chef di Singapura. Tujuan remaja taat beribadah itu, ingin sekaligus mengikuti event pertemuan suporter dunia. Petualangan WeJe di Negeri Singa penuh tantangan. Ada langkah sabotase lewat pencurian massal ID Card peserta, dan upaya pemboman oleh kelompok ekstremis.
Lalu, seperti apa perjuangan anak-anak khatulistiwa mengharumkan nama bangsa di kancah Piala Dunia?