Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Di iringi deru mesin kereta yang ramai, di balik lagu yang memenuhi telingaku, cerita tentang kita menari di dalam hujan begitu jelas dalam memori, membuatku berat untuk pergi, lalu tanpa sadar aku menangis kembali.
"Kamu dimana?" Pesanmu tiba-tiba. Ku seka air mataku yang sejak tadi jatuh, yang kusembunyikan dari banyak pasang mata.
"Aku? Di KRL. Aku pulang ya. Kamu, hati-hati pulang kerja." Aku tak kuasa menahan genangannya. Ku tundukkan kepala. Aku biarkan ia membasahi baju dan tanganku asal hatiku lega.
Kenapa mendadak pulang?. Tanyamu di WA-ku. Aku enggan membalasnya. Handphone aku silent lalu memasukanya di dalam tas di atas pangkuanku.
Laju kereta terus berjalan menuju kota kelahiranku. Mataku terus memandang ke luar jendela. Hujan turun. Lelehan airnya membuat kaca jendela menjadi suram dan kusam.Sesuram wajahku saat ini.