Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Bagaimana jadinya jika pembicaraan singkat dengan sahabatmu menjadi kenyataan? Ya, Audrey mengalaminya. Sahabatnya, Helena baru saja bertanya kepadanya sambil lalu dalam pembicaraan singkat acara malam minggu mereka, girls talk katanya. Apa yang akan kamu lakukan ketika bertemu kembali dengan cinta pertamamu? Percayakah kamu akan first love never dies "katanya". Apakah usaha yang katanya move on itu berhasil atau Audrey kembali gagal move on?
Audrey Aku pernah mencintainya. Ya. Aku memang mencintainya. Perasaan itu tetap tersimpan di dalam hatiku. Tetapi aku harap, semoga aku tidak menyimpan perasaanku untuknya. Aku sudah berusaha move on, tapi aku gagal—gamon kalau kata Helena. Tak pernah terbayang olehku akan bertemu dengannya suatu hari. Semoga semesta tak pernah mempertemukan sosoknya kembali di hadapanku. Aku tak ingin kembali merasakan luka yang sama.
Samuel Aku hampir tak pernah kehadirannya. Aku tidak menyadari sosok yang menghangatkan hatiku. Ketika menyadarinya, aku telah terlambat. Terlambat untuk sadar bahwa kehadirannya sangat berarti di hidupku. Dan, ia benar-benar menyimpan perasaan yang tulus. Aku bodoh, sungguh bodoh. Akankah ia menerima kehadiranku kembali? Aku tidak ingin memberikan luka yang sama padanya.