Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Pernahkah kau merasa hidupmu begitu membosankan, seolah setiap hari adalah hari yang sama, yang harus dilalui dengan cara yang sama, ritme yang sama, rutinitas yang sama, hingga akhirnya kau tiba pada sebuah pertanyaan, "Apa yang aku lakukan di sini?"—Stevie, 17 tahun, pada suatu hari di tahun 1995 *
Ini adalah kisah tentang Stephany Silvia Marlina, alias Stevie, remaja penuh gejolak pada suatu masa di pertengahan tahun 1990-an hingga 2000-an. Ia hanya remaja biasa. Namun, harus melihat realitas yang tak bisa ditolak di antara jiwanya yang memberontak.
Antara tuntutan sekolah, kesenjangan generasi, gejolak panas menjelang suksesi 1998, hingga bullying yang harus diterimanya. Juga teman yang tidak semuanya meluruskan, dan cinta yang tak selalu berakhir manis.
Perama, aku SANGAT SUKA segala hal dalam cerita ini. Konflik, tokoh, alur, dialog, pokoknya semuanya deh! Suasana yang dibangun juga bagus dan masuk banget ke hati, konflik yang beberapa kali relate ke hidup aku sebagai lulusan es-em-a doang (bukan bagian nackal-nya ya huehehe), si stevie yang kadang bikin aku cinta dengan sikap cueknya, tapi juga bikin benci dengan sifat 'terlalu kebawa arus'-nya. Hal yang membuatku rada heran mungkin dengan betapa cepatnya setiap bab di cerita ini. Kesannya kayak terlalu buru-buru dan membuatku kurang puas, tapi juga pas porsi (aku juga gatau maksudnya gimana ini...) Nah, kalau semisal aku disuruh nulis kekurangan cerita ini. Ya ... agak terganggu dengan adegan tabrakannya yang berkali-kali itu, dan juga sedikit kiciwa sama adegan pertemuan dengan Dika. (Komenku : Kok gitu doank seh!!!)
Akhir kata, terima kasih karena sudah membuat kisah yang menakjubkan ini. Salah satu ceri
Usia belasan adalah usia krusial bagi setiap manusia. Sering merasa paling benar, apalagi jika berhubungan dengan jati diri dan panggilan hati. Cerita ini sering terjadi. Dan pasti akan ada penerusnya di masa depan. Cerita ini ditulis untuk kita, yang pernah merasa paling benar di usia remaja.