Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Awalnya Eppok membenci Ello. Ya, mungkin karena penghidupan pria itu senin-kamis, berwajah pas-pasan, rambut keriting merimbun, persis brokoli. Meski senang melucu, terkadang dia menyebalkan. Begitupun, Ello perhatian dan berhati tulus. Entah mulut penyair mana yang dipinjamnya, hingga ketika sedang serius, dia menjadi romantis. Kendati kata romantis itu tak jarang berujung "rokok makan gratis".
Rasa benci Eppok bertambah saat muncul pangeran impian: Bos Sambodo. Pria tajir, tampan dan super cool. Sepertinya semua wanita akan meleleh bila berhadapan dengannya. Tapi Bos Sambodo memiliki plus-minus juga. Mirip namanya, dia pribadi sebodo teing. Dingin bagai gunung es. Cuek dodol, de, el, el-lah. Kerap Eppok ragu apakah si bos memiliki hati atau tidak?
Namun siapa yang bisa menebak ujung cerita kala benci berganti cinta. Sekat antara keduanya hanya setebal kulit ari. Maka bila benci, bencilah sekadarnya, begitupun cinta. Ketika perlahan cinta Eppok bersemi kepada Bos Sambodo, tapi pada saat bersamaan cinta yang dititipkan Ello, mulai bertunas. Ya, Tuhan, Eppok pusing tujuh keliling memilih salah satu di antara mereka.