Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Aku juga pasti menemukan seorang laki-laki yang mau menemani aku menangis.
- BINTANG -
Ternyata, merasa menjadi penjahat adalah perasaan paling mengerikan.
*****
"Memangnya aku keliatan lagi ada masalah sama Bintang ya?" Dinda kini meraih wadah sambal yang hanya berjarak satu jengkal dari mangkuknya. Alven tersenyum kecil. "Ini bedanya cowok sama cewek. Kalau lagi kumpul-kumpul, cowok bisa ngotot-ngototan. Tapi begitu bubar, mereka bisa ngomongin hal lain lagi dengan entengnya, entah itu ngomongin cewek, sepakbola, atau bisnis." Sambil menyendokkan sambal untuk mi ayamnya, Dinda memperhatikan gerak bibir Alven dengan saksama. Ia sudah pernah melihat kakak kelasnya itu mengisap rokok di halaman depan sekolah, tapi herannya, bibir cowok itu tetap punya nuansa merah. "Nah, kalau cewek nih, pas lagi kumpul-kumpul, mereka keliatan seiya sekata, gosipin apa aja sambil ketawa-ketawa. Eh, giliran udah bubar, masing-masing pada ngedumel dalam hati. Ngaku, nggak?"
*****
No body's perfect. Karena itu juga, nggak ada persahabatan yang bener-bener sempurna.