Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Dalam sebuah liburan, Toni mengajak Nadya, Nuril, Rudi, dan Dandi berkunjung ke rumah pamannya yang tinggal di daerah perkebunan teh Sirah Kencong. Namun sayang, sedari awal perjalan mereka banyak mendapat gangguang dari makhluk gaib. Bahkan saat mobil mereka macet di kampung Bedengan, kelima remaja itu harus berhadapan dengan banyak hal misterius yang menakutkan. Nuril disusupi arwah gadis pemetik kopi. Dari para sesepuh yang ada di kampung Bedengan, Nuril diduga sedang terperangkap penunggu tanjakan angker Kenaren. Berbagai upaya magis dan ritual penyembuhan dilakukan, tapi semua gagal. Dari hasil penerawangan Mbah Sengkolo dan Aki Komar, Nuril sedang di bawah kendali cincin merah delima yang pernah ia temukan di pantai selatan. Atas petunjuk Mbah Sengkolo dan Aki Komar, Nuril hanya bisa sembuh jika dibawa ke dukuh Kromasan tempat petilasan keramat Sitinggil berada. Kedatangan Nuril yang memiliki cincin merah delima ke dukuh Kromasan justru mendatangkan kengerian hingga jatuhnya korban. Termasuk Panjali kekasih dari Gayatri. Akibat adanya kembar neton antara Nuril dan Gayatri mengharuskan Mbah Sengut dan Mbah Sadikun lebih berhati-hati. Karena apa yang terjadi pada Nuril juga akan dirasakan oleh Gayatri. Lewat sebuah ritual yang dilakukan di petilasan keramat Sitinggil, cincin merah delima itu bisa dimusnahkan dengan cara dipotong menjadi empat bagian. Masing-masing potongan harus dikubur di empat cungkup yang ada di empat penjuru dukuh Kromasan. Namun, perjalanan untuk mengubur potongan cincin merah delima itu ternyata bukanlah perkara mudah. Ada beragam penghuni alam kegelapan yang menghadang dan coba menggagalkan. Toni, Nadya, Rudi, dan Dandy harus kembali berhadapan dengan kengerian, sebab meninggalnya Panjali ternyata justru membangkitkan dendam lama dari Nini Diwut yang bersekutu dengan penunggu Sitinggil dan kali Tempur. Akibatnya, kedua tempat wingit itupun bergolak kembali. Menebarkan ancaman dan kengerian yang semakin mencekam. Terlebih setelah Toni dan kawan-kawan kembali ke Surabaya dan mendapati bahwa ternyata Nuril yang selama ini bersama mereka sudah meninggal akibat bunuh diri sepuluh hari sebelumnya. Kengerian pun semakin merajalela.